Kisah Haru Ibu dan Anak yang Meninggal Beda 9 Hari karena Corona COVID-19

Si anak yang diketahui mengidap down syndrome tersebut meninggal akibat virus corona baru tepat di hari ulang tahunnya.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Apr 2020, 03:01 WIB
Ilustrasi tenaga medis. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta - "Selama berbulan-bulan, ia terus-menerus mengingatkan kami tentang hari ulang tahunnya, " kata Rudy Reitz mengingat memori anak tirinya, Thomas Martins, yang meninggal karena corona COVID-19 dilansir dari Buzzfeed, Rabu, 15 April 2020.

Ya, Martins, yang merupakan seorang pengidap down syndrome memang sangat suka merayakan ulang tahun. Reitz mengatakan, bahkan selama menjalani perawatan di rumah sakit, Martins terus bertanya tentang perayaan ulang tahunnya.

"Saya mengatakan padanya, 'Jangan khawatir. Kami akan merawatmu sebaik mungkin. Kita akan keluar dari sini (rumah sakit), dan merayakan ulang tahunmu'," kisah Reitz.

Namun, takdir berkata lain. Martins meninggal karena corona COVID-19 pada Senin, 6 April 2020, tepat ketika ia berulang tahun ke-30. "Itu hanya berjarak sembilan hari dari ibunya, Carolyn Martins-Reitz, yang juga meninggal karena virus corona baru," ucapnya.

Ibu-anak ini dijelaskan Reitz berarti segalanya bagi satu sama lain. "Seumur hidupnya, Martins-Reitz hanya terus-menerus berusaha memastikan Martins sehat, disayangi sebagaimana mestinya, dan tetap aktif," ujarnya.

Martins memang tak sempat keluar dari rumah sakit, namun ia tetap mendapat pesta terakhir perayaan ulang tahunnya kendati berstatus pasien positif corona COVID-19.

Karena sang ibu yang biasanya memberi kejutan dari tahun ke tahun telah lebih dulu berpulang, keluraga di sekolah Martins lah yang melakukan 'tradisi' tersebut tahun ini.

Mereka mengirim kue bertuliskan ucapan selamat ulang tahun dan beberapa kotak pizza ke rumah sakit, juga mengatur video chat memperlihatkan semua teman Martins menyanyikan lagu Happy Birthday.

Load More

Pribadi yang Hangat

Ilustrasi anak dan ibu. (dok. Unsplash/@nathananderson)

Carolyn Martins-Reitz sendiri dikenal sebagai salah seorang yang aktif di komunitasnya di Kearny, New Jersey, Amerika Serikat.

Terlepas dari pekerjaan sebagai pengacara bagi orang dengan down syndrome dan membesarkan dua anaknya, Thomas Martins dan Sharon Reitz, Martins-Reitz adalah anggota aktif di gerejanya.

Martins-Reitz, kata sahabatnya sejak kecil Joni Forte-Lewin, dijelaskan sebagai pribadi yang selalu berusaha tersenyum di tengah kesulitan. "Thomas sangat menyontoh sifat ibunya yang hangat pada siapa pun," ucap Forte-Lewin.

"Bagian terberatnya adalah saya tak bisa menemui mereka untuk terakhir kali," sambungnya.

Reitz mengatakan, saat ini ia tengah menata hati, sembari berusaha menguatkan putrinya. "Kami sangat beruntung masih punya orang yang peduli dan memberi dukungan dengan sepenuh hati," tandasnya.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya