Tak Perlu Keluar Rumah, Beli Ikan Kini Bisa Lewat Pesan Antar

Mengkonsumsi ikan dinilai mampu menjaga nutrisi penting dan bisa meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2020, 16:51 WIB
Pedagang menyortir ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). PIM Muara Baru memiliki berbagai fasilitas. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Mengkonsumsi ikan dinilai mampu menjaga nutrisi penting dan bisa meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk makan ikan selama pandemi Covid-19 ini.

Untuk itu, eFishery dan startup perikanan lainnya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia selama pandemik Covid-19 melalui gerakan #MakanIkanItuSehat.

“Kami menyediakan Ikan dan Udang dengan kualitas terbaik agar nutrisi Anda senantiasa terpenuhi dengan maksimal,” ujar Chief of Staff & VP eFisheryFresh Chrisna Aditya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

eFishery dan Jaringan startup kelautan dan perikanan Indonesia (Digifish Network) menginisiasi sebuah gerakan #makanikanitusehat untuk bersama melawan Covid-19. Caranya, dengan menyediakan akses yang memudahkan masyarakat umum dalam mendapatkan produk perikanan berkualitas dengan cukup melakukan #belanjaikandarirumah.

Gerakan ini akan membuka layanan di 10 kota yaitu Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya hingga Balikpapan.

“Untuk pemesanan produk ikan bisa menghubungi kami di Instagram @eFisheryFresh atau 081311369292, dan tetap di rumah sesuai anjuran pemerintah, tetap #AmanBeliIkan” katanya.

Berbagai jenis produk perikanan yang dapat diperoleh adalah ikan lele, patin, mas, gurami, bandeng, tuna, kerapu, udang hingga cumi. Mayoritas dari produk yang dijual adalah dalam keadaan beku (frozen) yang bertujuan untuk menjaga kualitas produk dapat bertahan lebih lama dan memudahkan dalam proses distribusinya.

“Kedepannya kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan sesama startup kelautan dan perikanan untuk dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembudidaya dan meningkatkan konsumsi ikan nasional dengan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan produk perikanan yang berkualitas,” jelas Chrisna

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Bentuk Kontribusi Startup

Pedagang mengecek ikan di Pelelangan ikan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Angka ini mengalami kenaikan 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp32 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, CEO Tiisbox, Achmad Jerry mengatakan gerakan ini juga merupakan salah satu bentuk kontribusi startup perikanan untuk dapat membantu pembudidaya dan nelayan dalam memasarkan produknya khususnya di masa sulit karena pandemi ini.

Hal ini juga dibenarkan startup JALA dari Yogyakarta yang fokus pada monitoring kualitas air dan big data untuk tambak udang,

"Kami melihat pandemi COVID-19 ini menyebabkan banyak pembudidaya mitra kami yang kesulitan menjual hasil panen. Diharapkan gerakan ini bisa membantu pembudidaya untuk melanjutkan usahanya", ungkap Founder dari JALA Aryo Wiryawan.

Sejak awal didirikannya Digifish Network pada Mei 2018, sinergi dan kolaborasi antar startup merupakan hal yang diutamakan oleh para anggotanya dalam menjalankan bisnis di sektor kelautan dan perikanan. Saat ini anggotanya telah mencapai 26 startup yang tersebar di 9 kota besar di tanah air.

Inovasi yang dikembangkan para startup ini mulai dari akses permodalan melalui crowdfunding (fintech), alat kualitas air dan alat pemberi pakan otomatis yang bisa dikontrol dan monitor secara jarak jauh (Internet of Things/IoT), jasa peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia/SDM (human resource), pemasaran produk secara online (e-commerce), hingga pasca panen (processing & logistic).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya