Positif Covid-19, Satpam RSUP Kariadi Malah Bagi-Bagi Nasi dan Main Voli

Pasien positif Covid-19 di Grobogan menjadi tiga orang, termasuk satpam dan seorang pria yang tidak jujur mengenai riwayat perjalanannya ke Jakarta.

Oleh SoloPos.com diperbarui 01 Mei 2020, 05:49 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Grobogan - Seorang warga Desa Panunggalan, Pulokulon, Grobogan, dinyatakan positif corona Covid-19. Pasien berinisial YA itu bahkan sempat berinteraksi dengan warga setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo menjelaskan pasien positif corona covid-19 kedua di wilayahnya adalah YA pemuda berusia 24 tahun. Pasien tersebut bekerja sebagai satpam di RSUP Kariadi Semarang. YA sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit tempatnya bekerja karena mengalami gejala seperti terpapar Covid-19.

Setelah beberapa hari menjalani perawatan dan sudah dilakukan pengambilan sampel lendir di saluran pernapasannya, kondisinya membaik. Dia kemudian diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah dinas direktur RSUP Kariadi Semarang.

Namun YA hanya beberapa hari menjalani isolasi mandiri di rumah dinas direktur RSUP Kariadi Semarang. Kemudian, pada Jumat (10/4/2020), dia pulang ke Desa Panunggalan tanpa izin. "Seharusnya YA masih menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil uji swab. Namun, ia pulang karena ada peringatan 40 hari meninggalnya ibunya," ujar Slamet Widodo.

Peringatan 40 hari meninggalnya orang tua YA itu memang tidak mengundang orang karena hanya membagikan makanan ke tetangga. Namun, YA sempat berinteraksi dengan sejumlah orang, selain keluarga dan kerabatnya. Karena ia sempat olahraga voli dengan pemuda di kampungnya.

"Saat ini, Dinas Kesehatan dan gugus tugas sedang melakukan penelusuran orang yang sempat berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 tersebut. Selanjutnya warga yang berinteraksi dengan YA akan menjalani rapid test," jelas Slamet.

Camat Pulokulon, Grobogan, Sudarmoyo, langsung membatasi akses keluar masuk warga di lingkungannya. Hal itu dilakukan setelah tahu YA sempat berinteraksi dengan warga. Setidaknya ada tiga RT yang dibatasi akses keluar masuknya.

"Berdasarkan hasil rapat forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkompimpcam) Pulokulon, diputuskan Kepala Desa Panunggalan mengajukan pembatasan (akses) untuk tiga RT di Desa Panunggalan Kecamatan Pulokulon, juga warga melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” jelas Sudarmoyo dalam laporannya ke Bupati Grobogan, Selasa (14/4/2020).

Selain pembatasan akses, langkah lainnya untuk pencegahan persebaran virus corona covid-19 di tiga RT Panunggalan Grobogan adalah dengan penyemprotan cairan disinfektan secara serentak dan pembagian masker kepada warga di tiga RT tersebut. Pihaknya juga mengajukan permohonan bantuan jaring sosial kepada Pemkab Grobogan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri.

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

Simak video pilihan berikut ini:


Lagi, Pasien Berbohong

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Pasien positif corona virus disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Grobogan, Rabu (15/4/2020) bertambah satu bernisial S, warga Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung.

Pria berusia 43 tersebut sempat viral karena tidak jujur dengan riwayat perjalannnya ketika diperiksa di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi.

Sebelumnya ada dua pasien positif Covid-19 di Grobogan, yaitu perempuan berusia 47 tahun warga Bangsri, Kecamatan Geyer, Grobogan dan YA pemuda berusia 24 tahun warga Panunggalan, Pulokulon, Grobogan.

Sama dengan keduanya, S warga Sumberjosari saat ini menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi. Dia sempat tidak menceritakan riwayat perjalanannya dari Jakarta.

"Pasien S tidak berterus terang atau tidak jujur soal potensi terkena virus corona saat diperiksa pada Senin [30/3/2020]. Padahal, ia baru saja pulang dari Jakarta. Sehingga S saat itu dirawat di bangsal biasa yakni ruang Nusa Indah RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi,” jelas Direktur RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi, Bambang Pujiyanto, saat jumpa pers bersama Bupati Grobogan, Sri Sumarni, di Pendapa Kabupaten Grobogan.

Namun, karena ada keraguan atas kondisi S, dokter spesialis paru-paru di RS melakukan pendalaman. Pasien S, lanjut Bambang Pujiyanto, kemudian menjalani rapid test pada Kamis (2/4/2020) dan hasilnya positif sehingga langsung masuk ruang isolasi RSUD Purwodadi.

Pada Senin (6/4/2020) dilakukan tes swab dan pada Rabu (8/4/2020), pasien S diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Sebelum pulang, menurut Bambang Pujiyanto, pihak RSUD Purwodadi sudah menyampaikan jika pasien tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama menunggu hasil uji swab.

Berdasarkan hasil uji swab yang dilakukan di laboratorium Jogja, ternyata S, warga asal Grobogan itu dinyatakan positif Covid-19. Dia pun dijemput petugas dari RSUD Purwodadi untuk kembali diisolasi.

"Tadi pagi, Rabu [15/4/2020] kami diberitahu dari laboratorium di Jogja, hasil uji swab pasien S positif Covid-19. Sehingga sesuai arahan Bupati Grobogan dan gugus tugas, petugas dari RSUD Purwodadi langsung menjemput pria berusia 43 tahun tersebut untuk dirawat di ruang isolasi," ujar Bambang Pujiyanto.

Akibat kebohongan S soal potensi terkena virus corona lantaran punya riwayat jalan ke Jakarta, ada 20 perawat RSUD dr R Purwodadi yang harus menjalani rapid test dan isolasi mandiri.

"Hasil rapid test pertama negatif, namun untuk memastikan kondisi kesehatan 20 perawat yang sempat kontak dengan pasien S, mereka akan kembali menjalani rapid test, Kamis (16/4/2020)," tegas Bambang Pujiyanto.

Dengan penambahan ini maka pasien positif Covid-19 di Grobogan menjadi tiga orang. Sementara jumlah PDP sementara 60 orang.

“Dengan penambahan pasien positif corona jumlah pasien pengidap Covid-19 di Kabupaten Grobogan menjadi tiga orang. Sedang jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 189 orang, selesai ODP 96 orang, kemudian total pasien dalam pengawasan (PDP) 60 orang, sembuh PDP 46 orang,” jelas Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya