Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, ada beberapa pelaku usaha di level Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang mampu bertahan di tengah penyebaran virus corona (Covid-19).
Beberapa kelompok usaha tersebut berhasil mempertahankan kegiatannya lantaran memanfaatkan platform online untuk berjualan. Bahkan, pelaku IKM di sektor konveksi pun tetap bisa berdagang online dan meraup keuntungan selama masa pandemi ini.
"Secara keseluruhan sektor IKM memang terdampak Covid-19. Tapi beberapa tetap bertahan dan usahanya meningkat berkat memanfaatkan platform online. Bahkan yang jualan baju pun ada loh (yang mengalami peningkatan)," kata Gati dalam sambungan telepon kepada Liputan6.com, Rabu (15/4/2020).
"Kalau dari Blibli kan suka ada yang laporan, beberapa penjual baju ternyata ada yang meningkat. Bahkan kosmetik pun masih ada yang meningkat," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Gati melaporkan, sektor IKM yang paling terdampak selama masa virus corona ini adalah pangan, di mana transaksi usahanya menurun hingga sekitar 54,14 persen.
"IKM pangan yang kami bina untuk pengelolaan pangan itu terdampak. Semisal yang buat bahan kopi, bahan bakso. Bukan kafenya ya," ujar dia.
IKM Lain
Ilustrasi Orang belanja online (iStockPhoto)
Selain pangan, lanjut Gati, IKM di sektor konveksi pun secara keseluruhan rupanya terdampak sekitar 13 persen meski sebagian tetap langgeng menjalankan usahanya.
Menindaki situasi ini, pengusaha IKM di sektor konveksi kemudian beralih menjual produk kesehatan seperti masker, dan berbuah hasil.
"Jadi yang biasanya jual baju dia kemudian diversifikasi produk jual masker. Pokoknya yang berhubungan dengan produk kesehatan sekarang ini lagi naik, termasuk masker itu," tukas Gati.
Advertisement