Liputan6.com, Agam - Tingginya rasa persaudaraan antarsesama, ratusan warga Kecamatan Malalak Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengembalikan beras bantuan dari pemerintah di tengah pandemi corona.
Saat merebaknya corona Covid-19, masyarakat Malalak Kabupaten Agam malah mengembalikan beras bantuan merasa stok yang mereka punya masih mencukupi.
"Iya ada sekitar 130 warga yang mengembalikan beras bantuan, ini murni rasa persaudaraan antara mereka," kata Bupati Agam, Indra Catri kepada Liputan6.com, Rabu (14/4/2020).
"Berat sama dipikul ringan sama dijinjing" mungkin ungkapan itu yang cocok disematkan pada ratusan warga Malalak, sebab mereka meminta agar beras yang mereka kembalikan bisa diberikan kepada warga yang lebih membutuhkan.
Dari 130 KK yang mengembalikan beras itu, tercatat ada 1,3 ton beras yang terkumpul kembali. Saat ini sudah diserahkan lagi ke warga lain yang membutuhkan.
Baca Juga
Advertisement
Selain di Malalak, sebutnya juga ada beberapa warga di daerah lain di Agam yang melakukan hal sama. Bantuan yang telah diberikan, dikembalikan ke pemerintah.
"Rasa badunsanak (persaudaraan) warga cukup tinggi, apalagi dalam kondisi saat ini," jelasnya.
Selain itu di masing-masing nagari juga banyak masyarakat yang menggalang dana kemudian membelikan makanan untuk dibagikan ke masyarakat yang kurang mampu.
"Kami bersyukur masyarakat peduli satu sama lain di tengah pandemi corona ini," kata bupati.
Di Kecamatan Malalak ada sebanyak 873 Kepala Keluarga yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan berhak mendapatkan beras bantuan.
Dari 873 KK, 635 di antaranya mendapat bantuan 20 kilogram beras, dan sisanya dapat 10 kilogram.
"Total beras yang dibagikan pada warga ada sekitar 15,08 ton, semoga wabah corona segera berakhir," Bupati menambahkan.