Liputan6.com, Jakarta- Pakar kesehatan di Amerika Serikat mengaku bahwa ia penasaran dengan data kasus Virus Corona COVID-19 di Indonesia.
Berita mengenai ilmuan AS yang penasaran pada jumlah kasus di Indonesia itu menjadi berita yang paling disorot di kanal Global Liputan6.com hari ini. Pembahasan terkait jumlah kasus Corona COVID-19 di Tanah Air itu disampaikan oleh Barbara Marston yang menjabat sebagai International Task Force Lead di Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Advertisement
Berita populer lainnya menyorot tentang rekor harian tertinggi dari 2.000 lebih kematian akibat Corona COVID-19 di AS.
Selama 24 jam terakhir, dikatakan kematian akibat Corona COVID-19 di AS tercatat sebanyak 2.228 jiwa, menurut penghitungan Johns Hopkins University pada Selasa 14 April malam.
Berita yang jadi sorotan lainnya adalah sejumlah negara Eropa yang dilaporkan mulai mempertimbangkan untuk melakukan pelonggaran aturan pembatasan terkait Corona COVID-19.
Berikut ini artikel terpopuler selengkapnya dalam Top 3 Global Liputan6.com edisi Kamis, (16/4/2020):
Saksikan Video Berikut Ini:
1. Kasus Corona COVID-19 di Indonesia Lebih Banyak? Ini Kata Ilmuwan AS
Angka kematian di Indonesia akibat Virus Corona (COVID-19) menjadi sorotan karena termasuk dalam daftar tertinggi di dunia. Persentasi kematian di Tanah Air juga lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Pakar kesehatan Amerika Serikat (AS) mengaku "penasaran" dengan data di Indonesia. Sebab, jumlah kematian sangat tinggi tapi kasus positif rendah.
Ia menduga banyak kasus Virus Corona yang tidak dilaporkan.
Advertisement
2. Rekor Harian Tertinggi, 2.000 Lebih Kematian Akibat Corona COVID-19 Terjadi di AS
Amerika Serikat mencatat 2.228 kematian akibat Virus Corona COVID-19 selama 24 jam terakhir, menurut penghitungan Johns Hopkins University pada Selasa 14 April malam.
Menurut laporan Channel News Asia, Rabu (15/4/2020), jumlah korban jiwa meningkat tajam setelah mengalami penurunan selama dua hari sebelumnya.
Pandemi COVID-19 kini telah merenggut nyawa setidaknya 25.757 orang di AS, ini menjadi yang terbanyak di antara negara mana pun.
3. Sejumlah Negara Eropa Bakal Longgarkan Aturan Pembatasan Terkait Corona COVID-19
Walaupun beberapa negara di Eropa masih tercatat menduduki posisi tertinggi kasus Virus Corona COVID-19, sejumlah negara di Eropa mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial dengan harapan angka kematian segera menurun.
Dilaporkan, Spanyol sebagai negara dengan angka kasus COVID-19 dan angka kematian tertinggi kedua di dunia mulai mempertimbangkan melonggarkan kebijakan lockdown.
Dilansir dari laman DW Indonesia, Selasa (14/4/2020), mulai 13 April, para buruh pabrik telah diizinkan untuk kembali bekerja. Pihak kepolisian Spanyol juga membagikan masker pelindung wajah secara cuma-cuma di sejumlah stasiun kereta.
Advertisement