Impor Masuk, Harga Bawang Putih Turun Drastis

Saat ini harga bawang putih stabil di harga Rp 32.000 per kg.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Apr 2020, 14:45 WIB
Aktivitas jual beli di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food StationTjipinang Jaya di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Agus juga melakukan pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay. Diketahui, stok bawang putih sangat besar sehingga harga eceran di pasar mengalami penurunan secara drastis. Saat ini harga bawang putih stabil di harga Rp 32.000 per kg.

Turunnya harga bawang putih ini berkat terobosan kebijakan Kemendag yang memberikan relaksasi dengan membebaskan Persetujuan Impor dan Laporan Surveyor untuk komoditi bawang putih dan bawang bombay.

“Saat ini ada sekitar 34 kontainer @29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan terus masuk dari RRT,” ujar Mendag dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Mendag mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terusmenjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhanpokok dengan harga yang terjangkau.

Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag ,diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Harga Beras Stabil

KPPU curiga ada permainan kartel komoditas pangan, kecurigaan tersebut muncul lantaran menipisnya stok beras di pasar secara tiba-tiba.

Sebelumnya, Harga beras jelang Ramadan dipastikan stabil. Hal ini seiring dengan mencukupinya stok nasional untuk bahan kebutuhan pokok tersebut.

Hal ini diungkapkan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidakpemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT. Food StationTjipinang Jaya di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

"Harga beras secara nasional sangat stabil, bahkan selama bulan Maret 2020 tidak menimbulkan inflasi,” tegas Mendag Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Secara nasional, harga beras medium rata-rata sebesar Rp 10.800 per kg, stabil dibandingkan minggu lalu, dan naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu.

Harga tertinggi terjadi di Bulungan (Tj. Selor) sebesarRp.13.429 per kg, dan terendah di Jambi Rp 9.000 per kg. Rata-rata harga beras premium tercatat Rp 12.400 per kg, relatif stabil dibandingkan minggu lalu, dan bulan lalu. Harga tertinggi terjadi di Pekanbaru Rp 14.656 per kg dan terendah di Banda Aceh Rp 10.667 per kg.

Agus membuat terobosan dengan memotong mata rantai distribusi beras yang dilakukan agar cepat tersalurkan. Harga beras juga dibuat agar terjangkau masyarakat sehingga tidakterjadi inflasi pada komoditas beras, yaitu dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagikonsumen akhir tetapi dengan menaikkan harga pembelian pemerintah di tingkat petani.

Dengan demikian, di hulu terjadi peningkatan kesejahteraan sedangkan di hilir harga tetap stabil.Terobosan tersebut tertuang dalam Permendag No 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelianuntuk Gabah atau Beras.

Dalam beleid tersebut, Kemendag menetapkan Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani Rp 4.200 per kg dan di tingkat penggilingan Rp 4.250 per kg sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) ditingkat Penggilingan Rp5.250 per kg dan di Gudang Bulog Rp 5.300 per kg. Untuk beras harga pembelianpemerintah di gudang Bulog Rp 8.300 per kg.

“Harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per 15 April 2020 dibanding sebulan lalu (16 Maret2020) umumnya relatif stabil (turun/naik 0-5 persen). Stabil (turun/naik 0-5 persen) seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang putih. Harga bahan pokok yang turun (diatas 5 persen), seperti daging ayam ras, cabe merah keriting dan cabe merah besar. Sementara bahan komoditiyang sempat naik (di atas 5 persen) seperti gula pasir, bawang merah, dan cabe rawit merah,” imbuh Mendag.


Kondisi Beras di PIBC

Seorang kuli angkut menurunkan beras dari atas truk di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Senin (25/9). Pedagang beras Cipinang sudah menerapkan dan menyediakan beras medium dan beras premium sesuai harga eceran tertinggi (HET). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah melakukan peninjauan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta diketahui kondisi pasokan beras per hari selama sepekan terakhir ini adalah 3.096 ton, berada di atas pasokan normal PIBC 2.500-3.000 ton per hari. Stok beras di PIBC saat ini sebesar 28.431 ton hanya sedikit di bawah stok normal 30.000ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta selama kurang lebih 9 hari ke depan.

Sedangkan harga beras per 16 April 2020 di PIBC dibanding minggu lalu cenderung turun, khususnya untukberas Muncul I, beras Muncul II, IR 64 I, dan beras IR 64 II.Rata-rata penyaluran beras dari PIBC selama bulan April 2020 (hingga 16 April 2020) sebesar 2.935 ton, naik 1,84 persen dibanding bulan lalu.

Penyaluran dilakukan ke wilayah Pulau Jawa dan antarpulau, terbesar ke DKIJakarta sebesar 65,72 persen. Realisasi perdagangan antarpulau beras di PIBC pada bulan April 2020 (sampaidengan tanggal 14 April 2020) sebesar 4.685 ton. Perdagangan antarpulau terbesar ke Pontianak sebesar 39,68 persen dan Medan sebesar 14,83 persen.

Sementara itu persediaan barang kebutuhan pokok di PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakanBadan Usaha Milik Daerah Pemprov DKI, stok kebutuhan bahan pokok masih relatif banyak.

Beras tersedia 40.000 ton, beras PIBC 200 ribu ton, telur 1.500 ton, dan susu 5,7 juta liter. Barang kebutuhan pokoklainnya seperti tepung terigu memiliki stok sebesar 1.000 ton, gula pasir 6.000 ton dan minyak goreng 1,5juta liter serta bawang putih sebanyak 2.000 ton.

“Dengan banyaknya stok yang tersedia di PT Food Station, kebutuhan masyarakat DKI Jakarta masih cukupaman sehingga tidak perlu panik dan memborong barang kebutuhan pokok secara berlebihan. Setiap hari,” ujar Mendag.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya