Komentar Yamaha Terkait Potensi PHK dan THR Karyawan Akibat Corona Covid-19

Sektor otomotif menjadi salah satu industri yang mengalami dampak besar akibat pandemi Corona Covid-19. Selain aktivitas penjualan terganggu, sejumlah produsen kendaraan juga terpaksa setop beroperasi untuk sementara.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2020, 17:37 WIB
Pabrik Yamaha di Pulo Gadung, Jakarta Timur (Nazar Ray / Otosia.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor otomotif menjadi salah satu industri yang mengalami dampak besar akibat pandemi Corona Covid-19. Selain aktivitas penjualan terganggu, sejumlah produsen kendaraan juga terpaksa setop beroperasi untuk sementara.

Situasi ini membuat Industri otomotif dalam situasi sulit, sehingga memunculkan kemungkinan terjadinya PHK dan penghentian pemberian Tunjangan Hari Raya.

Terkait isu PHK dan pemberian THR, Yamaha memberi penjelasan. Pihak PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang juga menghentikan operasional pabriknya menyatakan kebijakan perusahaan berjalan mengikuti perkembangan situasi yang ada.

Sejauh ini YIMM belum melakukan PHK massal dan berupaya memenuhi hak-hak pekerja dan memberikan THR sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan berlogo Garpu Tala ini.

"Ada yang menanyakan THR terganggu atau tidak, ada yang tanya kemarin, gaji dan THR bagaimana? Semuanya akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku. Saya tidak bisa sebutkan ketentuannya apa," kata Antonius Widiantoro, Manager Publik Relation YIMM.


Kapan Mulai Produksi?

Sejauh ini Yamaha belum dapat memastikan kapan pabrik mereka di Pulo Gadung, Jakarta Timur dan Karawang, Jawa Barat, dioperasikan kembali. Operasional pabrik Yamaha akan mengikuti aturan dan jadwal pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami akan follow aturan dari pemerintah. Berita sebelumnya sampai 19 April, tapi intinya sekarang, Jakarta sampai tanggal berapa kami follow," ujarnya.

Anton menjelaskan, pada dasarnya Yamaha bisa saja tetap mengoperasikan pabriknya, mengingat sektor otomotif berkontribusi besar terhadap sektor ekonomi dan perindustrian nasional. Tapi atas dasar kemanusiaan dan mencegah penyebaran COVID-19, Yamaha tetap menutup pabriknya sementara.

"Sebenarnya begini, ada beberapa usaha yang memang mendapatkan ijin khusus dari Kemenperin, terkait ekspor dan income negara, dapat dispensasi untuk tetap buka. Meski begitu kita tetap stop produksi atas dasar kemanusiaan dan demi memutus mata rantai corona. Stop produksi. Itu yang Yamaha lakukan, dan bahwa compliance ini jauh lebih penting," tegasnya.

Sumber: Otosia.com

Load More

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya