Mengenal Ahmad Riza Patria, Wagub Baru DKI Jakarta

Pelantikan Ahmad Riza Patria sebagai Wagub DKI Jakarta dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Apr 2020, 16:30 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria (tengah) memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi II DPR RI dengan Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU dan Bawaslu RI, di komplek parlemen, Jakarta, Kamis (20/3). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ahmad Riza Patria sudah resmi dilantik menjadi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta pada Rabu, 15 April 2020. Ia pun secara resmi mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pelantikan Ahmad Riza Patria dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta.

"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dan wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD negara RI tahun 1945 dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," ujar Riza Patria mengikuti ucapan Jokowi.

Politikus Partai Gerindra itu bukanlah sosok baru di Jakarta. Sebelumnya, dia pernah maju sebagai calon independen bersama Hendardji Supandji pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Berikut sosok Ahmad Riza Patria, Wagub baru DKI Jakarta dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menang Telak Jadi Wagub DKI

Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis saat oemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD DKI Jakarta. (Dok: DPRD DKI)

Setelah kosong hampir dua tahun, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta kini bakal terisi kembali.

Melalui pemungutan suara atau votting, DPRD DKI akhirnya menetapkan Ahmad Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Sandiaga Uno.

Dalam paripurna, Senin, 6 April 2020, Cawagub yang diusung Fraksi Gerindra itu meraih 81 suara saat pemilihan Wagub dari total anggota DPRD yang hadir sebanyak 100 orang.

Dia menang telak dari pemungutan suara di DPRD DKI. Sementara penantangnya, yakni cawagub yang diusung PKS, Nurmansjah Lubis, hanya meraih 17 suara. Sedangkan 2 suara dianggap tidak sah.

 


Pernah Maju Pilkada DKI 2012

Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria (kanan) memberikan penjelasan saat menjadi pembincara dalam diskusi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (3/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ahmad Riza Patria bukan sosok baru di Jakarta. Dia pernah maju sebagai calon independen bersama Hendardji Supandji di Pilkada DKI Jakarta 2012.

Sayang Riza Patria kalah pamor dengan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang saat itu masuk ke babak kedua.

Riza Patria merupakan putra dari KH Amidhan yang merupakan aktivis di era Orde Baru, dan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

 


Seorang Aktivis

Ahmad Riza Patria terpilih menjadi Wagub DKI Jakarta. (Foto dari Humas DPRD DKI)

Di dunia aktivis, nama Ahmad Riza Patria cukup dikenal. Dia memulai karier aktifisnya melalui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Riza pernah menjadi Ketua DPP Komita Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk periode 1999-2002 dan periode 2002-2005.

Pada periode 2002-2005 Riza juga menjabat sebagai Ketua DPD KNPI untuk Provinsi DKI Jakarta.

Pada 2008, tepatnya saat kongres KNPI di Bali, Riza dan Azis Syamsuddin pernah bertarung untuk merebutkan kursi Ketua Umum DPP KNPI.

Saat kongres sebelumnya di Bekasi pada 2002, Riza juga pernah bertarung melawan Idrus Marham.

Riza Patria juga tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih dan Komandan Nasional Menwa Indonesia.

Riza pernah menjadi pengurus dari DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta, Wakil Kepala Humas PBSI, Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia.

 


Sibuk Bisnis dan Politik

Anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, berpendapat Fatwa MUI mempunyai maksud dan tujuan yang baik, yaitu untuk meningkatkan partisipasi politik.

Selain sibuk sebagai seorang aktifis, Ahmad Riza Patria juga memiliki ketertarikan di dunia bisnis.

Dia mendapatkan gelar Insinyur setelah lulus dari ISTN dan mengembangkan keterampilan di dunia bisnis.

Riza adalah Direktur Utama di PT Gala Ariatama. Dia juga sukses mendapatkan gelar magister dari ITB Bandung.

Di dunia politik, Riza aktif dalam Partai Gerindra dan menjadi salah satu Ketua DPP serta anggota Badan Seleksi Partai Gerindra.

 


Miliki Harta Capai Rp 19 Miliar

Anggota Komisioner KPU RI Hasyim Asy'ari (kiri), politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria (tengah) saat menjadi pembincara dalam diskusi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (3/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berdasarkan laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses Liputan6.com melalui https://elhkpn.kpk.go.id/, harta Ahmad Riza Patria mencapai Rp 19 miliar.

Harta tersebut dia laporkan pada 27 Februari 2020 untuk periodik 2019. Dia merupakan wajib lapor LHKPN lantaran berprofesi sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra.

Dalam laman tersebut tercatat Riza Patria memiki harta bergerak dan tidak bergerak. Untuk harta bergerak, Riza memiliki empat bidang tanah dan bagunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Tangerang dengan nilai Rp 17.200.000.000.

Untuk harta bergerak, Riza Patria tercatat memiliki tiga buah kendaraan bermotor, yakni Toyota Velfire tahun 2011, Honda Freed tahun 2015, dan Toyota Inova tahun 2018. Nilai kendaraan bermotor Riza mencapai Rp 805 juta.

Harta bergerak lainnya yang dia laporkan yakni senilai Rp 283.237.600. Dia tercatat tak memiliki surat berharga. Namun kas atau setara kas lainnya mencapai Rp 436.891.728, serta harta lainnya sebesar Rp 330 juta.

Riza Patria tercatat tak memiliki utang, sehingga total harta kekayaan yang dia laporkan adalah sebesar Rp 19.055.129.328.

 


Janji Politik Ahmad Riza Patria

Ahmad Riza Patria (baju putih) terpilih menjadi Wagub DKI Jakarta. (Foto dari Humas DPRD DKI)

Seperti halnya politikus, Ahmad Riza Patria juga banyak mengumbar janji politik untuk warga Jakarta.

Janji itu diutarakan saat namanya dicalonkan Gerindra menjadi calon Wagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Salah satunya soal penanganan banjir Jakarta.

Salah satu hal lumrah bagi para calon pemimpin Jakarta yang selalu dijanjikan, yakni soal penanganan banjir di wilayah ibu kota. Namun soal ini, Riza tak mengungkap secara spesifik penanganan banjir yang konkret untuk Jakarta.

"Masalah banjir bukan tanggung jawab kepala daerah. Tapi tanggung jawab kita semua. Pemerintah pusat, warga, semua stake holders terkait," ujar Riza di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Ketua DPP Gerindra itu menilai Anies sudah punya rencana menangani banjir. Sehingga, Riza merasa tak perlu merecoki dengan solusi lain.

"DKI punya konsep terkait penanganan banjir. Saya kira sudah diatur dalam RPJMD. Semua sudah didiskusikan, dibahas dengan para ahli dan sekarang dalam proses penanganannya. Memang penanganan banjir memakan waktu," kata Riza.

Riza mengakui, banyak persoalan di Jakarta yang perlu diselesaikan. Tak cuma banjir, ada macet dan transportasi juga harus diselesaikan.

"Itu sudah diidentifikasi berbagai masalah yang ada dan program untuk menyelesaikan masalah kemacetan dan banjir. Sejauh ini dari gubernur ke gubernur selalu fokus menyelesaikan masalah tersebut," jelas Riza.

Dia melihat, di bawah kepemimpinan Anies, dua tahun lebih ini, terlihat progres yang positif terkait mengurai kemacetan di Jakarta dan solusi-solusi terkait mengatasi banjir.

"Jadi kita harapkan dalam periode (kepemimpinan) Pak Anies akan ada perubahan yang signifikan terkait masalah banjir dan masalah kemacetan, tegas Riza.

 


Resmi Jadi Wagub DKI Dilantik Jokowi

Presiden Jokowi resmi lantik Ahmad Riza Patria jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Istimewa)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara Jakarta, Rabu, 15 April 2020.

Politikus Partai Gerindra mengisi kursi Wagub DKI yang kosong hampir dua tahun sejak ditinggal Sandiaga Uno.

Riza Patria dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 40/P Tahun 2020 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022.

Jokowi diikuti Riza Patria melakukan prosesi kirab dari Istana Merdeka menuju Istana Negara. Mereka tiba di Istana Negara sekitar pukul 13.10 WIB, pelantikan dimulai.

Jokowi kemudian membimbing Riza Patria mengucapkan sumpah jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dan wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD negara RI tahun 1945 dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," ujar Riza Patria mengikuti ucapan Jokowi.

Setelah pengucapan sumpah, Jokowi yang disusul Riza menandatangani berita acara pelantikan. Berhubung di tengah situasi pandemi Corona, acara pelantikan pun mengikuti protokol kesehatan.

Baik Jokowi, Riza Patria, dan para tamu undangan memakai masker dan sarung tangan. Selain itu, pihak Istana menerapkan physical distancing atau menjaga jarak.

Acara pelantikan dihadiri Menteri Pertahanan yang juga Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tampak pula kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya