Hanya Vaksin Corona Covid-19 yang Bisa Bikin Sepak Bola Kembali Normal

Para ahli kesehatan di dunia tak yakin sepak bola bisa kembali ditonton banyak orang di stadion sebelum vaksin corona covid-19 ditemukan.

oleh Defri Saefullah diperbarui 16 Apr 2020, 17:51 WIB
Bangku-bangku penonton di Stadion Alianz Arena, kosong saat Juventus menang 2-0 atas Inter Milan, Senin (9/3/2020) dini hari WIB. (Vincenzo PINTO / AFP)

Liputan6.com, Madrid- Para ahli memprediksi hanya vaksin Virus Corona Covid-19 yang bisa membuat sebuah pertandingan sepak bola atau olahraga kembali normal. Sebelum vaksin ada, kegiatan sepak bola bakal digelar tanpa penonton.

Seperti dilansir Marca, semua pertandingan sepak bola dan olahraga saat ini tak bisa digelar karena ada pandemi Corona Covid-19. Seorang ahli epidemi dari Universitas Emory, Zach Binney memprediksi vaksin baru bisa ditemukan dalam waktu minimal 18 bulan.

"Yang orang harus diketahui masyarakat, secara ilmu epidemi, setiap orang yang bertambah akan menambah risiko terkena corona covid-19," ujarnya.

"Lima orang lebih berbahaya dibandingkan dua orang, 10 orang lebih bahaya dari lima, 500 lebih bahaya dari 10 dan 60 ribu orang itu sangat bahaya."

Dia menjelaskan penyebaran Corona Covid-19 begitu cepat, bahkan di sebuah kerumunan dalam jumlah kecil.

 

Load More

Masih Lama

Sebuah tiang bendera kosong (tengah) sebelum digantung bendera Korea Utara jelang Olimpiade Musim Dingin 2018 di Stadion Olimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan (1/2). (AFP Photo/Yonhap)

Binney menegaskan hanya vaksin yang bisa membuat segala hal normal. Termasuk pertandingan sepak bola yang biasa disaksikan banyak penonton.

"Saya hampir yakin 100 persen, kita tak bisa kembali ke periode stadion penuh sampai ditemukan vaksin," katanya.

"Prediksi saya mungkin 18 bulan, bisa saja lebih lambat atau cepat."

Dia tak yakin semua bentuk kerumunan bisa digelar di tahun ini. Tak hanya olahraga, kegiatan seperti konser musim pun demikian.

"Paling cepat musim 2021 itu baru bisa terjadi," ujarnya.

 


Pendapat Lain

 

Sementara itu, spesialis obat Carlos Alberto Arenas Diaz mengatakan, kerumunan seperti penonton sepak bola sangat tergantung kepada proporsi imunitas kelompok tersebut.

"Dalam hal kekebalan tubuh kolektif, kalau tinggi, tak ada lagi bahaya open stadion untuk sepak bola," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya