Melalui Jarvis, Kemenperin Targetkan 3.041 Mahasiswa Baru

Pendidikan vokasi berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya Kemenperin untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang adaptif.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Apr 2020, 18:45 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, meresmikan Jalur Penerimaan Vokasi Industri atau JARVIS Kementerian Perindustrian, Kamis 16 April 2020.
 
Agus mengatakan, pendidikan vokasi berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya Kemenperin untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang adaptif.
 
"Jalur penerimaan mahasiswa merupakan langkah awal dalam mencetak SDM industri kompeten yang harus adaptif dengan perkembangan zaman," jelas dia di Jakarta.
 
Melalui JARVIS ini, diharapkan dapat menjaring 3.041 mahasiswa baru, termasuk didalamnya 548 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah di Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah (96 orang).
 
Kemudian Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah (150 orang), Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan (102 orang), dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo, Jawa Tengah (200 orang).
 
 
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menurut pemaparannya, saat ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah menyelenggarakan program pendidikan vokasi dalam menghasilkan SDM industri yang kompeten. 
 
"Saya berharap para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," tutur dia.
 
Sebagi informasi, pendaftaran JARVIS dapat dilakukan secara daring (online) melalui laman jarvis.kemenperin.go.id selama 24 jam, 7 hari seminggu sampai dengan 10 Mei 2020 pukul 24:00 WIB.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya