Ilmuwan Oxford Sebut Tes Corona COVID-19 di Indonesia Rendah

Muncul lagi ilmuwan luar negeri yang mengungkap fakta Virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Kali ini dari Universitas Oxford.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Apr 2020, 19:27 WIB
Presiden Joko Widodo bersiap melantik Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Riza dilantik berdasarkan Keppres Nomor 40/P Tahun 2020 tentang Pengesahan Pengangkatan Wagub DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022. (Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan data dari Universitas Oxford menyajikan data terkait jumlah tes Virus Corona (COVID-19) di berbagai negara. Berdasarkan data itu jumlah tes di Indonesia termasuk yang sangat rendah.

Data itu diungkap oleh Max Roser, peneliti dari Oxford Martin School, Universitas Oxford. Roser memuat data tes Virus Corona di situsnya, yakni OurWorldInData.org.

Per Rabu 15 April 2020, Indonesia disebutkan baru melakukan sebanyak 0,12 tes per 1.000 orang. Pada tanggal tersebut, data menujukan Indonesia baru melakukan 33 ribu tes, meski Orang Dalam Pengawasan (ODP) ada 100 ribu lebih.

Jumlah tes Virus Corona di Indonesia juga lebih rendah ketimbang negara-negara tetangga. Tes di negara berkembang lain seperti Turki juga jauh lebih tinggi.

Berikut ini rinciannya:

1. Malaysia: 87 ribu tes (2,65 tes per 1.000 orang)

2. Filipina: 39 ribu tes (0,36 per 1.000 orang)

3. Vietnam: 135 ribu tes (1,38 per 1.000 orang)

4. Turki: 477 ribu tes (5,7 per 1.000 orang)

5. Korea Selatan: 534 ribu tes (10,38 per 1.000 orang)

Liputan6.com sudah mencoba menghubungi Roser untuk konfirmasi data Indonesia. Namun, hingga berita ini dimuat belum mendapatkan respons.

Kendati demikian bila melihat angka tes Virus Corona baru di sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Turki, angka resmi mereka dan angka di situs Our World in Data terlihat cocok.

Ini bukan pertama kali ilmuwan luar negeri bicara terkait data Virus Corona di Indonesia. Kemarin, ilmuwan Amerika Serikat mengaku bertanya-tanya terkait data Indonesia karena ada tingkat kematian yang tinggi.

"Jika sebuah negara menyajikan data, lalu kita melihat sedikitnya jumlah kasus tetapi angka kematian yang relatif tinggi, kami menjadi penasaran apakah ada kasus-kasus yang tak dilaporkan," ujar Barbara Marston yang menjabat sebagai International Task Force Lead di Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga angkat suara terkait rendahnya tes di Indonesia.

Hingga 16 April, ada 5.516 kasus Virus Corona di Indonesia. Berdasarkan data pemerintah, angka sembuh juga naik menjadi 548 pasien dan total ODP menjadi 169 ribu orang.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Update Corona Kamis 16 April di Indonesia

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) saat KTT ASEAN Khusus Tentang COVID-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jumlah kasus positif virus Corona Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 380 orang. Dengan begitu, total pasien positif Covid-19 hingga Kamis (16/4/2020) siang mencapai 5.516 orang. 

Dari total kasus tersebut, jumlah pasien yang sudah sembuh dan dinyatakan negatif virus Corona Covid-19 pada hari ini bertambah 102 orang. 

Jumlah pasien positif virus Corona di Jakarta terus mengalami kenaikan. Saat ini jumlah tersebut mencapai 2.670 kasus dan data tersebut berdasarkan website corona.jakarta.go.id yang diakses Liputan6.com pukul 10.08 WIB.

Dalam website tersebut juga dituliskan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 202 orang, meninggal 248 orang, yang masih mendapatkan perawatan 1.601 orang dan isolasi mandiri ada 619 orang.

Selain itu, jumlah yang masih menunggu hasil sebanyak 882 kasus. Kemudian sebanyak 1.511 kasus yang telah diketahui titik penyebaran berdasarkan kelurahannya dan sisanya 1.159 belum diketahui.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya