Dexa Medica Tambah Donasi Obat untuk Penanganan Pasien COVID-19

Seiring dengan kedatangan bahan baku tambahan, serta banyaknya permintaan tambahan obat-obatan dari berbagai rumah sakit dan instansi kesehatan di seluruh Indonesia, maka Dexa Medica memutuskan untuk menambahkan jumlah donasi dua kali lipat.

oleh Liputan6.com pada 16 Apr 2020, 19:43 WIB
(Foto:Dok.Dexa Medica)

Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan kedatangan bahan baku tambahan, serta banyaknya permintaan tambahan obat-obatan dari berbagai rumah sakit dan instansi kesehatan di seluruh Indonesia, maka Dexa Medica memutuskan untuk menambahkan jumlah donasi dua kali lipat.

Obat-obatan untuk jenis Hydroxychloroquine 200mg yang awalnya disiapkan 100.000 tablet untuk pengobatan 5.000 pasien, menjadi 200.000 tablet untuk 10.000 pasien COVID-19. Demikian juga donasi tahap ke II yaitu Chloroquin 250 mg, yang awalnya 240.000 tablet untuk 12.000 pasien, akan ditambah menjadi 500.000 tablet untuk 25.000 pasien Covid-19. Diharapkan dengan donasi tahap I dan II bisa untuk membantu 35.000 pasien di seluruh Indonesia. 

Sampai dengan hari Rabu 15 April 2020, Dexa Medica telah menyalurkan donasi obat-obatan tahap pertama, ke 180 rumah sakit rujukan, pemerintah, dan swasta di beberapa kota di Indonesia. Dexa Medica saat ini juga telah menyelesaikan proses produksi Chloroquin 250 mg dengan merek dagang Riboquin.

Perlu diketahui, bahwa semua obat-obatan ini adalah obat keras, bukan untuk pencegahan, bukan untuk self medication. Penggunaannya harus mengikuti rekomendasi dan resep dokter. Hingga saat ini Dexa Medica hanya menyalurkan sepenuhnya untuk donasi ke rumah sakit saja. 

Dexa Medica sekali lagi mengucapkan terima kasih atas dukungan dan gerak cepat pemerintah, BPOM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, dan juga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau BNPB, sehingga bantuan tahap kedua yaitu  Chloroquin 250mg ini dapat disalurkan mulai hari ini juga dengan cepat dan langsung melalui distributor farmasi atau PBF kami yaitu PT Anugrah Argon Medica (AAM) ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menangani pasien Covid-19.  

Semua orang dan para pelaku usaha telah mengambil bagian masing-masing untuk bahu membahu membantu pemerintah dan masyarakat, dokter, tenaga medis dan pasien, serta memberikan kontribusi pada bangsa, sesuai dengan bidang dan keahliannya. Dexa Medica  memiliki core purpose yaitu “Expertise for the Promotion of Health”, bersama pemerintah telah bergerak cepat mendatangkan bahan baku, memproduksi, dan menyalurkan donasi langsung ke rumah sakit yang sangat membutuhkan. Ketiga obat-obatan yang didonasikan ini adalah sebagian dari obatobatan yang tercantum dalam protokol PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) - Tata Laksana Penanganan Pasien Covid-19.  

Bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19/BNPB, Dexa Medica telah menyalurkan 18.000 tablet Hydroxychloroquin dan 3.000 kaplet Azythromycon ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, serta 12.000 tablet Hydroxychloroquin dan 13.200 kaplet Azythromycin secara total ke 3 RS rujukan utama yaitu RS Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RSPAD Gatot Soebroto.  

“Sampai dengan hari ini, kami sudah menyalurkan donasi tahap pertama sebanyak 90.000 tablet Hydroxychloroquin 200mg OGB Dexa dan 30.000 kaplet Azyhtromycin 500 mg OGB Dexa ke 180 rumah sakit, baik rujukan, pemerintah, maupun rumah sakit swasta di beberapa kota besar di wilayah Jabodetabek, Palembang, Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, serta Jawa Timur, dan Timika. Masih ada 110.000 tablet Hydroxychloroquin 200mg dan 20.000 kaplet Azythromycin 500mg yang masih dalam perjalanan menuju berbagai wilayah Indonesia lainnya. Targetnya, hari Sabtu, 18 April 2020 semua donasi sudah tersalurkan ke 300-an rumah sakit tahap pertama di seluruh Indonesia,” jelas Bapak V. Hery Sutanto, Direktur PT Dexa Medica, di Jakarta 16 April 2020. 

(Foto:Dok.Dexa Medica)

RSUD Kabupaten Mimika, Papua, secara langsung menghubungi Dexa Medica di kantor pusat untuk meminta donasi obat-obatan dikirimkan ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Hal ini dilakukan karena secara kebetulan, ada salah satu dokternya yang datang ke Jakarta sehingga bisa langsung diserahterimakan lebih cepat.  

Khusus untuk Azyhtromycin 500mg, Dexa Medica mendonasikan hanya untuk RS pemerintah saja, karena kebanyakan rumah sakit swasta sudah memiliki cukup stok untuk jenis obat ini. Data rinci terkait penyaluran donasi obat-obatan ini akan dilaporkan secara berkala ke Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Badan POM, dan Kementerian Kesehatan. 

"Upaya yang dilakukan Dexa Medica dan sejumlah pihak adalah bagian dari upaya negara, upaya pemerintah dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, terkait dengan penyediaan sejumlah obat," ungkap Bapak Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV pada 12 April 2020.  

Sementara itu Juru Bicara RS Persahabatan yang juga dokter ahli paru, dr Erlina Burhan juga menyampaikan apresiasi untuk Dexa Medica. Dia berharap obat-obatan tersebut bisa terdistribusi ke seluruh rumah sakit yang membutuhkan. 

"Selama ini di RS Persahabatan yang paling banyak menangani pasien COVID-19 telah menggunakan obat Azithromycin dan Chloroquine, sehingga kami senang bahwa Dexa Medica telah mendonasikan obat untuk rumah sakit yang merawat pasien COVID-19. Saya berharap obat tersebut dapat segera didistribusikan, baik itu melalui Dinas Kesehatan  atau Kementerian Kesehatan karena dapat membantu tenaga medis di kondisi keterbatasan obat saat ini,” ungkap dr. Erlina Burhan. 

"Donasi ini adalah salah satu sumbangsih Dexa Medica sejalan dengan nilai-nilai strive for excellent, act professionally dan deal with care. Selain obat, donasi dalam bentuk APD juga terus disalurkan, serta suplemen dan vitamin seperti Stimuno imunomodulator utk menjaga sistem imun, dan Lycoxy antioksidan yang mengandung vitamin C, E, dan Zink juga sangat dibutuhkan dokter dan tenaga medis di garda depan. Kami berharap, Indonesia segera pulih dan bangkit kembali, serta COVID-19 segera berakhir di Indonesia,” jelas Bapak V. Hery Sutanto.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya