Liputan6.com, Dubai - Bulan suci Ramadan hanya tinggal sekitar seminggu lagi. Pada bulan Ramadan, umat Muslim seluruh dunia akan menjalankan berbagai tradisi untuk berbagi kebaikan dan menambah pahala.
Berdasarkan prediksi seorang pakar di Arab Union for Astronomy and Space Sciences, hari pertama Ramadan akan jatuh pada 23 April mendatang. Namun, untuk tanggal pastinya masih tetap harus memantau hilal (bulan sabit muda).
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan The National, Kamis (16/4/2020), komite hilal di Uni Emirat Arab akan mulai memantau langit setelah ibadah sholat maghrib di tanggal 29 Sya'ban. Jika hilal terlihat, maka itu pertanda pergantian bulan, dan Ramadan bisa langsung mulai esok hari.
Kalendar Islam (Hijriyah) ditentukan oleh pergerakan bulan, berbeda dengan kalender masehi yang mengacu pada matahari. Itulah mengapa kalender Islam disebut Qomariyah atau Lunar Calendar.
Mencari hilal bukan tugas mudah. Biasanya hilal sulit dilihat dan hanya dapat terlihat sekitar 20 menit saja.
Ketika menyambut Lebaran nanti, biasanya komite di berbagai negara mayoritas Muslim kembali mengecek hilal untuk melihat pertanda bulan Syawal.
Oleh karena saat ini ada epidemi Virus Corona (COVID-19), tradisi Ramadan tahun ini dipastikan dapat terganggu. Beberapa negara seperti Arab Saudi dan Malaysia sudah meminta agar sholat tarawih ditangguhkan.
Di Uni Emirat Arab, badan amal akan melakukan hal baru, yakni mengirimkan paket makanan langsung ke orang-orang yang tidak mampu. Paket itu berisi beras, gula, tepung, dan makanan kalengan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kondisi Ramadan di Negeri Jiran
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan perpanjangan masa Movement Order Control (Perintah Kawalan Pergerakan) atau MOC. Kebijakan lockdown ini sedianya berakhir pada 14 April, dan kini ditambah dua pekan.
"Berdasarkan nasihat daripada Kementerian Kesehatan Malaysia dan pakar-pakar kedokteran, pemerintah hari ini memutuskan melanjutkan pelaksanaan MOC untuk tempo dua minggu lagi, yaitu daripada 15 April sampai 28 April 2020," ujar PM Yassin dalam sebuah siaran langsung pada Jumat, 10 April 2020.
Perpanjangan ini untuk memastikan agar rantai penyebaran Virus Corona dapat terputus. PM Yassin juga berkata kebijakan diambil demi membantu tim medis dalam melawan epidemi.
Sekolah-sekolah di Malaysia diputuskan akan tetap tutup. PM Yassin berkata sudah memerintahkan agar kementerian pendidikan mengembangkan home-based learning.
Tak hanya itu, perpanjangan lockdown ini membuat sejumlah aktivitas Ramadan tak biasa berjalan seperti biasa. Ini termasuk kegiatan mencari santapan buka puasa hingga tarawih.
"Bulan Ramadan yang akan menjelang tiba tidak lama lagi, kita tak boleh lagi ke bazaar ramadan untuk membeli makanan buka puasa seperti sedia kala. Kita tidak boleh ke masjid untuk bertarawih. Jadi kita tarawih di rumah bersama keluarga saja," ujar PM Yassin.
Terkait mudik, PM Yassin baru mengatakan kemungkinan hal itu juga tidak dibolehkan.
Malaysia memberikan sejumlah benefit bagi penduduk yang terkena lockdown. Ada diskon listrik untuk berbagai kalangan, dan yang tak kalah populer ada pemakaian internet gratis selama lockdown berlangsung.
Advertisement