Liputan6.com, Jayapura - Papua bakal lakukan rapid test massal dengan terus meningkatkan jumlah pasien COVID-19. Test massal ini telah disetujui Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua, dokter Silwanus Sumule menyebutkan dengan metode rapid test dapat segera diketahui siapa saja yang terjangkit corona, sehingga memudahkan diambil langkah pengobatan.
“Paling tidak, Papua butuh 50 ribu rapid test. Namun saat ini mendapatkan rapid dalam jumlah banyak sangat sulit,” kata Silwanus, Kamis (16/4/2020)
Hal lain yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rapid test adalah tenaga medis yang terbatas. Artinya, melakukan rapid test tak semudah yang dipikirkan.
Baca Juga
Advertisement
“Cara pengambilan sampel rapid harus sesuai dengan protokol yang dikeluarkan dinas kesehatan, jadi tidak asal-asalan. Perlu APD yang standar lalu tenaga medisnya juga harus kita bekali cara melakukan rapid test,” jelasnya.
Maka dari itu, Pemprov Papua harus memberikan pelatihan bagi tenaga medis, terkait tatacara pengambilan sampel dengan metode rapid, termasuk menyiapkan APD yang berstandar WHO.
“ Jika nantinya hasil dari test rapid positif, bukan berarti pasien dikatakan positif COVID-19. Tapi akan ada lagi tes berikutnya yakni dengan menggunakan metode PCR. Metode PCR ini memang lebih akurat dalam pemeriksaan corona,” katanya.
Data COVID-19 hingga hari ini, secara komulatif ada 80 orang pasien COVID-19 dengan rincian terdapat penambahan 3 kasus dari Kabupaten Mimika dan 2 kasus dari Kabupaten Merauke.
Lalu masih ada 56 pasien dalam perawatan, 17 pasien sembuh dan 7 orang meninggal dunia. Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) untuk hari ini sebanyak 3.545 orang atau naik 122 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 2 orang dengan total 100 orang.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut ini: