Anies: Petugas Pemakaman Covid-19 Juga Terima Insentif

Terkait kebutuhan APD di Jakarta, Anies mengungkapkan juga peningkatan kebutuhan APD menjadi 10.000 per hari untuk tim Puskesmas, laboratorium, pemulasaraan jenazah dan petugas ambulans

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2020, 07:45 WIB
Petugas menyiapkan pemakaman pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua Tempat Pemakaman Umum yang dijadikan lokasi pemakaman pasien meninggal akibat Covid-19, yakni TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan menyebutkan, petugas pemakaman jenazah terpapar virus Corona atau Covid-19), termasuk tenaga medis sudah menerima insentif.

"Tenaga yang terkait dengan urusan Covid-19 dari mulai medis sampai dengan pemakaman diberikan insentif tambahan," kata Anies saat rapat virtual Tim Pengawas Covid-19 DPR RI di Jakarta, Kamis 16 April 2020. Demikian dilansir Antara.

Anies menyebut, Pemprov DKI juga menyediakan kebutuhan bagi tenaga medis mulai dari transportasi, tempat tinggal dan alat pelindung diri.

"Hotel khusus bagi tenaga medis juga sehingga tidak perlu pulang ke rumah," kata dia.

Terkait kebutuhan APD di Jakarta, Anies mengungkapkan juga peningkatan kebutuhan APD menjadi 10.000 per hari untuk tim Puskesmas, laboratorium, pemulasaraan jenazah dan petugas ambulans.

"Jadi secara umum, memang kebutuhan APD sejauh ini terpenuhi tapi sebetulnya permintaannya meningkat secara signifikan," tutur Anies.

Untuk itu, Anies menegaskan pemerintah harus bersiap untuk memenuhi kebutuhan APD yang meningkat dibanding sebelumnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Timwas Covid-19 DPR Minta Anies Perhatikan Kebutuhan APD bagi Tenaga Medis

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Anggota Tim Pengawas Penanganan Covid-19 DPR Ali Taher menyoroti ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di wilayah DKI Jakarta. Ini dia sampaikan dalam rapat virtual bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pemprov harus dapat memastikan bahwa APD benar-benar tersedia ketika dibutuhkan oleh tenaga medis. Tidak hanya soal jumlah, melainkan juga kualitasnya.

"Terakhir saran saya supaya APD, alat pelindung diri bagi tenaga medis itu betul-betul dievaluasi. Baik jumlahnya maupun kualitas dan sesuai kebutuhannya masing-masing," kata dia.

Sebab, sejauh ini, masih ada keluhan dari sejumlah rumah sakit akan terkait minimnya APD. Mengingat jumlah pasien yang terus meningkat.

"Saya kebetulan mendapatkan informasi dari beberapa RS, bahwa memang sudah, tetapi karena frekuensi dan jumlah pasiennya banyak," ungkap dia.

Karena itu, Anggota Komisi VIII asal fraksi PAN ini meminta Anies dan jajarannya untuk memantau ketersediaan APD bagi tenaga medis. Dengan begitu tidak terjadi kekurangan APD.

"Maka kebutuhan itu perlu dievaluasi secara berkala. Tidak perlu (evaluasi) per minggu tapi barangkali per hari kebutuhan-kebutuhan dasar," tegas dia.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya