Dokter pun Bisa Terjangkit Corona, Kejujuran Pasien Menjadi Sangat Berharga

Bila pasien tak jujur, dokter dan tenaga pekerja di rumah sakit tersebut bisa terjangkit Corona COVID-19

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 17 Apr 2020, 10:00 WIB
Selalu Ada Formulir Edukasi yang Terselip di Resume Medik Pasien. (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru diketahui sebanyak 46 tenaga medis di RS Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, terjangkit Virus Corona.

Mereka dinyatakan positif COVID-19 setelah hasil swab keluar pada Rabu, 8 April 2020. Sejak saat itu, 46 orang tenaga medis di RS Dr Kariadi menjalani isolasi di sebuah hotel yang disediakan pihak rumah sakit bekerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah.

Sebelum viral sebuah video yang mengumumkan tenaga medis di RS Kariadi positif Corona, Dirga Sakti Rambe menuliskan sebuah kicauan untuk kita sebagai pasien.

"Mohon Anda Berkata Jujur" begitu judul yang dituliskan dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog di Omni Hospitals Pulomas, di akun Twitter pribadinya, @dirgarambe pada Kamis, 16 April 2020, pagi.

 

Di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia, Dirga Sakti Rambe mengingatkan pentingnya kita sebagai pasien untuk selalu berkata jujur mengenai status kesehatan kita kepada tugas. Kita bohong, dampaknya bisa berimbas ke banyak orang, termasuk dokter dan petugas di RS itu (https://twitter.com/dirgarambe)

Kicauannya itu mengingatkan kita untuk jangan pernah berbohong mengenai status kesehatan diri sendiri kepada dokter. Jika kita berbohong, dokter pun akan terkena imbasnya.

Di tengah pandemi COVID-19, sudah sepatutnya kita sebagai pasien untuk mengatakan sejujur-jujurnya tentang riwayat kontak dan riwayat bepergian kita.

 


Gejala COVID-19 Tidak Selalu Khas

Di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia, Dirga Sakti Rambe mengingatkan pentingnya kita sebagai pasien untuk selalu berkata jujur mengenai status kesehatan kita kepada tugas. Kita bohong, dampaknya bisa berimbas ke banyak orang, termasuk dokter dan petugas di RS itu (https://twitter.com/dirgarambe)

Pasien harus tahu bahwa kebohongan dari kita menjadi salah satu penyebab banyak petugas medis dan orang-orang yang berada di rumah sakit terinfeksi COVID-19.

Menurut Dirga, berdasarkan kicauan berikutnya, gejala COVID-19 tidak selalu khas. Oleh sebab itu, keterangan pasien tentang riwayat kontak dan bepergian, plus status kesehatannya menjadi sangat penting bagi petugas guna merencanakan penanganan selanjutnya.

"Kalau bohong, Anda sendiri yang rugi karena telat mendapat penanganan yang sesuai," tulis Dirga.

 


Simak Video Menarik Berikut Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya