Liputan6.com, Jakarta - Program kartu prakerja yang digagas Presiden Jokowi menuai berbagai respon dari masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang menanggap program ini kurang efisien. Sebab, dalam situasi pandemi seperti sekarang, yang paling dibutuhkan masyarakat terdampak, terutama yang terkena PHK, adalah terpenuhinya kebutuhan sehari-hari.
"Yang namanya pencari kerja, atau penganggur, pendapatannya nggak ada, alias ga punya duit. Artinya, belum mampu memenuhi segala kebutuhannya," kata Direktur Eksekutif EconAct, Ronny P Sasmita kepada Liputan6.com, Jumat (17/4/2020).
Advertisement
Asumsi tersebut, kata Ronny, didasarkan pada kondisi normal, tanpa ada tekanan ekonomi akibat corona. Dengan kata lain, tekanan ekonomi dari pandemi covid-19, makin mempersulit mereka. Kesempatannya mengecil untuk dapat kerja atau berusaha, karena situasi ekonomi memburuk.
Dengan situasi semacam itu, Ronny menilai bahwa pemberian saldo kepada peserta kartu prakerja untuk membeli paket pelatihan, nampaknya tidak tepat.
"Dikasih kartu yang saldonya bukan buat memenuhi kebutuhan mereka, tapi buat beli konten-konten yang sebenarnya bisa mereka cari sendiri di google atau youtube. Apa nggak bikin sakit hati? Ada saldo, perut lapar, tapi nggak bisa buat beli beras dan lauk," bebernya.
Menururnya, di saat lapangan kerja menipis dan badai PHK menghantui. Akan lebih baik jika dibuatkan kartu yang saldonya bisa ditarik tunai, atau lewat fintect, asal bisa diuangkan.
"Itu yang dibutuhkan," tandanya.
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Dibuka Senin 20 April 2020
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mencatat, 2 juta lebih pendaftar Program Kartu Prakerja telah berhasil lolos seleksi gelombang I. Dari 2 juta peserta, 200 ribu orang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan gelombang pertama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, setelah gelombang I ditutup per hari ini, Kamis (16/4/2020) pukul 16.00 WIB, pendaftaran gelombang II akan segera dibuka.
“Gelombang kedua dibuka Senin 20 April pukul 08.00 WIB sampai dengan Kamis, 23 April pukul 16.00 WIB,” tutur Airlangga Hartarto pada awak media Kamis (16/4), di Jakarta.
Rencananya pendaftaran Kartu Prakerja dibuka per minggu, sampai dengan minggu ke-4 Bulan November 2020. “Untuk tahap pertama ini setidaknya bergabung 200.000 peserta,” ujar Airlangga.
Terjadwal pada Jumat 17 April 2020, Pemerintah akan mengumumkan peserta Gelombang I. Di hari yang sama, peserta juga sudah dapat menggunakan bantuan pelatihan di 8 mitra platform digital.
Bagi peserta yang diterima, Airlangga menuturkan, dapat langsung membeli pelatihan yang diinginkan. Pembayaran dilakukan menggunakan Kartu Prakerja, dengan kode unique 16 angka.
“Apabila pendaftaran belum diterima, calon peserta Kartu Prakerja dapat bergabung di gelombang pendaftaran selanjutnya dan tidak perlu mengulang proses pendaftaran dari awal, tinggal pilih nanti mau bergabung di gelombang berapa,” imbuhnya.
Advertisement
Paket Manfaat
Setiap penerima Kartu Prakerja mendapatkan paket manfaat total senilai Rp 3.550.000, yang terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 1.000.000 yang dapat dipergunakan untuk membeli satu atau lebih pelatihan di mitra platform digital.
“Insentif akan ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo atau GoPay milik peserta,” tutur Airlangga.
Insentif tersebut terdiri dari 2 bagian. Pertama, Insentif pasca penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 2.400.000, terdiri dari Rp 600.000 per bulan. “Kedua, ada insentif pasca pengisian, yaitu survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per surveinya. Ada 3 survei sehingga totalnya Rp 150.000,” kata Airlangga.
Airlangga menegaskan bahwa peserta dapat mengambil pelatihan selanjutnya jika sudah menuntaskan pelatihan yang pertama. Selain itu, pelatihan akan hangus apabila dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima peserta belum menggunakan Kartu Prakerja untuk pelatihan yang pertama.
Sisa bantuan biaya pelatihan yang pertama, dapat digunakan untuk pelatihan kedua atau ketiga hingga 31 Desember 2020. “Kesempatan ini silakan dioptimalkan dan kita harus tetap optimis dengan kegiatan yang produktif termasuk dengan mengambil pelatihan dalam Program Kartu Prakerja ini,” imbuhnya.