Aksi Kepedulian terhadap Bocah NTT di Tengah Pandemi Corona

Plan Indonesia melanjutkan tanggap pandemi corona Covid-19 di NTT. Distribusi belasan ribu paket kebersihan diri ditujukan untuk anak-anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nagekeo, dan Lembata. 

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2020, 12:49 WIB
Pendistribusian paket kebersihan diri untuk mencegah penyebaran corona Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, dan Lembata, NTT. (Dok. Plan Indonesia)

Liputan6.com, Soe - Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 sudah menjadi pandemi global. Hingga Kamis, 16 April 2020, corona Covid-19 telah menginfeksi lebih dari dua juta orang di 210 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Upaya menekan penyebaran pandemi corona Covid-19 pun digencarkan di dunia, termasuk di Indonesia. Tak hanya pemerintah, berbagai kalangan hingga relawan turut berupaya membatasi penyebaran virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Di Nusa Tenggara Timur atau NTT, misalnya. Apalagi, NTT adalah provinsi ke-33 yang menyatakan memiliki kasus pasien positif Covid-19 sejak 9 April 2020.

Seiring dengan itu, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melanjutkan tanggap pandemi Covid-19 di NTT. Pekan ini distribusi paket kebersihan diri ditujukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nagekeo, dan Lembata. 

Kegiatan respons distribusi hygiene kit atau paket kebersihan diri untuk 14.086 sponsor child (SC) dan 9.477 kepala keluarga (KK) di tujuh kecamatan berlangsung dari 14 hingga 21 April 2020. Tujuh kecamatan tersebut Amanuban Timur, Fatukopa, Fautmolo, Ki'e, Amanatun Selatan, Mollo Tengah, dan Mollo Selatan.

Dalam aksi kepedulian menekan penyebaran corona Covid-19 di Soe, ibu kota Kapupaten Timor Tengah Selatan, Plan Indonesia menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal sebagai mitra implementasi program di Area Timor.

Mereka adalah Yayasan Pijar Timur Indonesia (YPTI), Yayasan Rumah Solusi Beta Indonesia (YRSBI), Yayasan Bife Kuan (Yabiku), dan Relawan Komunikasi Plan Indonesia di desa-desa dampingan. Respons ini juga didukung oleh Forum Penanggulangan Risiko Bencara (PRB) TTS.

Video Pilihan


Penyuluhan Pandemi Corona

Pendistribusian paket kebersihan diri untuk mencegah penyebaran corona Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, dan Lembata, NTT. (Dok. Plan Indonesia)

Selain mendistribusikan paket kebersihan diri, Plan Indonesia juga memberikan penyuluhan tentang pandemi Covid-19. Termasuk mengenali gejala, cara penularan, dan pencegahannya serta pembagian poster tentang corona Covid-19.

"Kita berharap kegiatan pembagian paket kebersihan diri dan juga penyuluhan terkait pandemi Covid-19 ini bermanfaat bagi semua masyarakat, anak-anak, dan kaum muda, terutama perempuan yang tersebar di wilayah TTS," ujar Muhammad Thamrin selaku Program Implementation Area Manager Plan Indonesia di Timor, seperti dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Kegiatan distribusi ini berpedoman pada standar operasional dan prosedur (SOP) yang telah dibuat, sehingga keamanan staf Plan Indonesia, mitra, dan juga kader komunikasi yang ada di wilayah dampingan menjadi prioritas utama. Mulai dari pendataan penerima manfaat, persiapan distribusi, dan saat pelaksanaan distribusi hingga kegiatan distribusi selesai.

Saat distribusi, semua staf Plan dan mitra yang menjadi bagian dari tim distribusi diberikan penjelasan terkait SOP distribusi dalam situasi pandemik COVID-19 dan kode etik Plan Indonesia.

"Misalnya, harus memilih lokasi distribusi di titik yang aman, memberikan informasi kepada pemerintah desa (pemdes) dan kader tentang tujuan, proses, dan jumlah material yang akan dibagikan," Thamrin menambahkan.


Sosialisasi dengan Bahasa Lokal

Pendistribusian paket kebersihan diri untuk mencegah penyebaran corona Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, dan Lembata, NTT. (Dok. Plan Indonesia)

Tak hanya Tim Plan Indonesia dan mitra. Kepala Bidang Sosial Budaya (Sosbud) Bappeda TTS, Yohanis Manu juga turut ambil bagian dalam menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat.

"Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Plan Indonesia atas komitmen dan kepedulian terhadap persoalan yang mendunia saat ini, khususnya untuk penyebaran virus corona," ucap Yohanis.

Sejauh ini, Plan Indonesia sudah menjalankan langkah yang baik dengan sosialisasi menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan demikian, orang tua lebih cepat paham terkait penyebaran virus ini dan bagaimana mencegahnya.

"Tidak hanya memberikan penyuluhan, Plan Indonesia juga memberikan paket kebersihan diri, seperti sabun mandi, sabun cuci, gunting kuku, handuk dan lain-lain. Ini merupakan hal yang luar biasa dan kami sangat berterima kasih," Yohanis memungkasi.

Plan Indonesia juga mengajak masyarakat luas turut berkontribusi mencegah penyebaran Covid-19 melalui donasi. Donasi dapat dilakukan dengan mengakses tautan laman https://www.pedulisehat.id/solidaritascegahcovid.


Sekilas Plan Indonesia

Pendistribusian paket kebersihan diri untuk mencegah penyebaran corona Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, dan Lembata, NTT. (Dok. Plan Indonesia)

Plan International bekerja di Indonesia sejak 2 September 1969, berdasarkan nota kesepahaman dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 15 Juni 2017, Yayasan Plan International Indonesia telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 

Yayasan Plan International Indonesia didirikan untuk menjangkau lebih banyak anak dan anak perempuan di Indonesia. Serta, memberikan dampak pembangunan berkelanjutan melalui kemitraan jangka panjang dan penggalangan sumber daya  yang lebih luas. 

Adapun Plan International adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Kami memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bekerja bersama anak, kaum muda, masyarakat, dan mitra. 

Plan International bekerja bersama anak-anak, kaum muda dan masyarakat untuk mengatasi akar masalah diskriminasi terhadap perempuan, ekslusi, dan kerentanan. Dengan capaian, pengalaman, dan pengetahuan, Plan International mendorong perubahan dalam praktik dan kebijakan tingkat lokal, serta nasional dan global.

Plan International tidak berafiliasi dengan agama, organisasi politik atau pemerintahan tertentu. Lebih dari 80 tahun, Plan International membangun kemitraan yang kuat untuk hak anak. Saat ini bekerja di lebih dari 70 negara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya