Liputan6.com, London - Pandemi virus Corona sudah membuat kalender olahraga berantakan. Namun, dampak paling besar bakal dirasakan sepak bola putri.
Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional (Fifpro) menyebut eksistensi sepak bola putri terancam akibat virus Corona. Untuk itu, mereka berharap para stakeholder bertemu dan bicara untuk membangun fondasi yang lebih kuat.
Advertisement
"Tanpa adanya komitmen dan bantuan untuk kompetisi, klub, dan pemain, dampak ekonomi karena Corona bakal mengancam olahraga ini," tulis laporan Fifpro, dilansir Guardian.
Sekretaris Jendral Fifpro, Jonas Baer-Hoffmann, menduga investasi dalam sepak bola putri berpotensi terhenti atau berkurang akibat pandemi virus Corona.
Dia menyanyangkan hal ini karena sepak bola putri tengah mendapat perhatian luar biasa menyusul gelaran Piala Dunia 2019.
"Sepak bola putri berada pada tren naik, tapi masih sangat rawan. Kami melihat ada sejumlah program yang bakal terhenti atau tidak mendapat perhatian besar seperti sebelumnya karena kondisi saat ini," ungkap Baer-Hoffmann.
Putra Parah, Putri Lebih Menderita
Sepak bola putra sudah merasakan dampak ekonomi signifikan karena penundaan kompetisi akibat pandemi virus Corona. Operator kompetisi dan klub berpeluang merugi dengan pemain harus terima gajinya dipangkas.
Bisa dibayangkan betapa sulitnya sepak bola putri menghadapi situasi sama. Investasi dipastikan berkurang. Sedangkan pemain kesulitan mencukupi kebutuhan hidup karena upah mereka tidak sebesar pesepakbola putra.
Advertisement
Perlu Perhatian Khusus
"Kita masih perlu terus menanam investasi di sepak bola putri untuk mempertahankan pengembangan profesional," ungkap Baer-Hoffmann.
"Kami juga melihat penundaan turnamen internasional. Padahal sepak bola putri membutuhkan ajang besar seperti Piala Dunia dan Olimpiade karena itu adalah platform besar di mana banyak pemain bisa membangun karier."