Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 masih terjadi di hampir seluruh dunia. Sayangnya, sering beredar informasi seputar virus corona covid-19 yang tidak akurat bahkan menjadi mitos. Informasi tersebut akan menyulitkan setiap orang untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.
Jika informasi yang tidak akurat tersebut terus beredar di masyarakat, hal ini akan membuat resah bahkan menyulitkan penanganan corona covid-19. Masyarakat di seluruh dunia diharapkan hanya mengakses atau memperoleh informasi dari sumber-sumber tepercaya.
World Health Organization (WHO) berharap agar mitos maupun informasi keliru yang beredar itu tidak meresahkan masyarakat.
Untuk itu, badan kesehatan dunia tersebut memberikan berbagai penjelasan dan fakta untuk mematahkan mitos terkait COVID-19 yang beredar di masyarakat. Dari sekian banyak mitos yang beredar, berikut enam mitos dan fakta seputar corona yang dilansir dari laman resmi WHO.
Baca Juga
Advertisement
1. Mitos: Berjemur dengan suhu di atas 25 derajat Celcius bisa mencegah penyebaran corona.
Fakta: Berjemur di cahaya matahari atau dengan suhu di atas 25 derajat Celcius tidak dapat mencegah penyebaran virus Covid-19.
Faktanya, negara tropis yang memiliki cuaca panas juga dikabarkan terjangkit COVID-19. Untuk melindungi diri dari bahaya penyebaran adalah dengan rutin mencuci tangan dan hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung.
2. Mitos: Covid-19 bisa menyebar lewat gigitan nyamuk
Fakta: Corona tidak dapat disebarkan melalui gigitan nyamuk. Virus hanya bisa ditularkan melalui tetesan penderita yang terinfeksi Covid-19. Sedangkan nyamuk hanya bisa menyebarkan bakteri.
3. Mitos: Menahan napas selama 10 detik atau lebih tanpa batuk atau perasaan tidak nyaman, tandanya Anda terbebas dari COVID-19 atau penyakit pernapasan sejenis
Fakta: Bisa menahan napas selama 10 detik tidak berarti Anda terbebas dari COVID-19 atau penyakit pernapasan semacamnya. Gejala COVID-19 adalah batuk kering, kelelahan, dan demam.
Beberapa orang bahkan bisa merasakan gejala-gejala tambahan lainnya, salah satunya adalah pneumonia. Cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit corona atau tidak adalah dengan menjalani tes laboratorium.
4. Mitos : Terinfeksi corona berarti adalah akhir dari hidup Anda
Fakta: Anda bisa sembuh dari virus corona. Terinfeksi Corona tidak berarti Anda akan membawa virus tersebut sepanjang hidup. Faktanya, banyak orang yang sudah terifeksi COVID-19 bisa pulih dan menghilangkan virus tersebut dari tubuhnya.
Kalau Anda memiliki gejala terjangkit Corona maka pastikan segera mengobatinya dan menghubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu sebelum pergi ke sana.
5. Mitos: Jaringan 5G dapat membantu penyebaran corona
Fakta: Jaringan 5G tidak dapat menyebarkan corona Covid-19. Virus tidak bisa disebarkan melalui jaringan radio ataupun telepon. COVID-19 juga menyebar di negara-negara yang tidak memiliki jaringan 5G.
COVID-19 disebarkan melalui cairan pernapasan yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin. Orang lain bisa terinfeksi kalau mereka menyentuh permukaan yang terkontaminasi lalu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut mereka.
6. Mitos: Minum minuman beralkohol membuat Anda terlindung dari infeksi COVID-19
Fakta: Minum minuman beralkohol tidak dapat melindungi Anda dari bahaya infeksi COVID-19. Minuman beralkohol justru berbahaya bagi kesehatan, terutama jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
Advertisement