Rekor, Hampir 4.500 Kematian Akibat Corona COVID-19 Terjadi di AS dalam 24 Jam

AS melaporkan hampir 4.500 kematian akibat Virus Corona COVID-19, jumlah harian tertinggi yang tercatat sejauh ini.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 17 Apr 2020, 13:58 WIB
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Liputan6.com, Bali - AS melaporkan hampir 4.500 orang meninggal akibat Virus Corona COVID-19. Jumlah itu tercatat sebagai kematian harian tertinggi sejauh ini

Menurut data terkonfirmasi AS, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/4/2020), jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat mencapai 32.917 pada Kamis 16 April versi penghitungan oleh  Johns Hopkins University.

Pasien meninggal pada pukul 20.30 malam tercatat mengalami peningkatan 4.491 kematian dalam 24 jam terakhir. Sejauh ini besaran angka itu adalah jumlah korban harian tertinggi dalam pandemi Virus Corona COVID-19. Tetapi angka tersebut kemungkinan termasuk "kemungkinan" kematian yang sebelumnya tidak dimasukkan.

Minggu ini, New York City mengumumkan akan menambah 3.778 kematian karena Virus Corona COVID-19.

Pada Kamis malam, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah mencatat 31.071 kematian akibat Virus SARS-CoV-2, termasuk 4.141 kematian kemungkinan akibat virus tersebut.

Saksikan juga Video Berikut Ini:


Kematian Tertinggi Sedunia Ada di AS

Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

AS memiliki angka kematian tertinggi di dunia, diikuti oleh Italia dengan 22.170 meskipun populasinya hanya seperlima dari AS.

Spanyol telah mencatat 19.130 kematian, diikuti oleh Prancis dengan 17.920.

Lebih dari 667.800 kasus Virus Corona COVID-19 telah dicatat di Amerika Serikat, yang telah menembus rekor jumlah kematian terbanyak per hari selama dua hari terakhir.

New York, pusat dari epidemi COVID-19 di negara itu, telah mengalami lebih dari 12.000 kematian di seluruh negara bagian itu saja.

Sementara itu, Presiden Donald Trump mengumumkan rencana Kamis malam untuk membuka kembali ekonomi AS, yang memungkinkan gubernur masing-masing negara bagian "untuk mengambil pendekatan bertahap untuk membuka kembali negara masing-masing".

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya