Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, penyebaran Corona COVID-19 di Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan sudah tergolong sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, Khofifah menugaskan delegasi agar peroleh hasil koordinasi yang lebih menyeluruh dan terukur.
Khofifah menugaskan Sekretaris Daerah Provinsi, yang juga Ketua Rumpun Promotif-Preventif Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Heru Tjahjono untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Gresik dan Lamongan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami juga menugaskan Ketua Rumpun Tracing Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya,” tutur dia, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 16 April 2020.
Sementara koordinasi dengan kepala daerah di wilayah kabupaten/kota lainnya masih dilakukan dengan saling berkirim surat. "Koordinasi yang kami lakukan dengan seluruh kepala daerah di Jawa Timur adalah untuk menyiapkan langkah menghentikan penyebaran COVID-19 secara signifikan dan terukur, selain terkait dengan perbaikan aspek sosial ekonomi bagi masyarakat terdampak," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Baru Kota Malang Ajukan PSBB
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan hasil koordinasi sampai hari ini masih baru satu daerah di Jawa Timur yang telah mengajukan permohonan untuk diterapkan PSBB, yaitu Kota Malang, yang hingga kini tercatat memiliki jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak delapan orang.
"PSBB yang diajukan Kota Malang masih sedang dalam pengkajian," ucap Khofifah.
Jumlah kasus pasien positif COVID-19 di 33 dari 38 kabupaten/kota wilayah Jawa Timur saat ini terdata sebanyak 514 orang. Terbanyak dari Kota Surabaya 246 orang, Sidoarjo 50 orang, Lamongan 25 orang, dan Gresik 19 orang. Kepala daerah di empat kabupaten/kota tersebut, menurut Gubernur Khofifah, masih belum mengajukan PSBB.
Advertisement