Wabah Corona: Masjid Al-Aqsa Ditutup Selama Ramadan, Salat Tarawih Ditiadakan

Seperti diketahui, setiap memasuki bulan suci Ramadan, ribuan warga muslim dari berbagai penjuru dunia akan memadati Masjid Al-Aqsa untuk beribadah, termasuk salat tarawih.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2020, 07:21 WIB
Kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem akan ditutup untuk umum mulai 23 Maret 2020 demi pencegahan meluas Virus Corona COVID-19. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan ditutup selama Ramadan karena pandemi virus Corona. Demikian pengumuman yang disampaikan Dewan Wakaf Islam Yerusalem, sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Yordania yang mengawasi Masjid Al-Aqsa, Kamis, 16 April 2020. 

"Keputusan ini "menyakitkan" tapi sesuai dengan fatwa para ulama dan anjuran kesehatan," sebut pihak Dewan Wakaf Islam. 

Seperti diketahui, setiap memasuki bulan suci Ramadan, ribuan warga muslim dari berbagai penjuru dunia akan memadati Masjid Al-Aqsa untuk beribadah, termasuk salat tarawih. Ramadan sendiri akan dimulai 23 April mendatang.

Dikutip dari laman The Star, Jumat (17/4/2020), pengumuman ini dengan demikian memperpanjang larangan salat berjemaah di Al-Aqsa yang sebelumnya diumumkan pada 23 Maret lalu.

"Warga muslim dianjurkan salat di rumah selama Ramadan demi keselamatan mereka," kata pihak dewan.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


3 Agama Besar di Yerusalem

Yerusalem adalah tempat suci bagi tiga agama besar di dunia, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam. Para pemuka agama dari ketiga agama ini sudah mengumumkan larangan beribadah kepada para umatnya untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Pekan lalu ibadah Paskah di Tembok Barat di Yerusalem dan di seantero Israel juga ditiadakan. Warga dianjurkan tetap berada di rumah merayakan hari besar keagamaan itu bersama keluarga.

Sementara itu, Israel hingga kini melaporkan sedikitnya ada 12.600 kasus positif corona dengan 140 kematian. Sedangkan di Jalur Gaza dan Tepi Barat sudah ada dua kematian dari 300 kasus.

Semua masjid di Gaza juga ditutup sejak 25 Maret dan di Tepi Barat sejak 14 Maret 2020. 

 

Reporter: Pandasurya Wijaya

Sumber: Merdeka 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya