Kepala BKPM Sebut Investasi ke Indonesia Tertekan Gara-Gara Corona

Kepala BKPM mengaku saat ini tengah dalam kondisi tertekan akibat penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Apr 2020, 16:45 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan saat diskusi panel V Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel V itu membahas penyederhanaan regulasi dan reformasi birokrasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, permintaan investasi saat ini tengah dalam kondisi tertekan akibat penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

Dia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi negara dan realisasi investasi di 2020 jelas akan terjadi koreksi secara besar-besaran lantaran pemerintah lebih berfokus untuk menangani dampak penyebaran pandemi tersebut.

"Tetapi pertanyaan berikutnya adalah apakah kita akan berdiam pasrah untuk menerima semua kenyataan ini?," ungkap Bahlil dalam market sounding proyek KPBU SPAM Karian Serpong yang digelar secara daring, Jumat (17/4/2020).

Oleh karenanya, ia mendorong agar pintu investasi tetap bisa terbuka lebar di tengah masa pandemi ini. Salah satunya dengan menggelar sesi penjajakan minat pasar (market sounding) secara virtual.

 


Membuka Lapangan Pekerjaan

Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bahlil percaya, investasi tetap dapat menghidupkan geliat ekonomi hingga membuka lapangan pekerjaan meski negara tengah berjuang melawan virus corona.

"Nah ketika kondisi seperti ini maka apa yang harus dilakukan? Saya pikir tak ada cara lain bagaimana investasi kita buka di garda terdepan untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan," imbuh dia.

"Karena tanpa investasi saya percaya dan yakin tidak akan mungkin lapangan pekerjaan kita dapat. Tidak akan mungkin dapat pajak, dan mungkin juga akan mengalami sebuah stagnasi ekonomi," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya