Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui jika pandemi Corona yang tengah berlangsung di Indonesia akan mengubah hidup masyarakat dan bisnis secara keseluruhan.
Dia menegaskan jika pengusaha logistik harus tetap bertahan hidup di tengah krisis dengan memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan diri. Tak kalah penting, dukungan sesama pengusaha dan karyawan diperlukan agar kuat menghadapi pandemi.
Advertisement
"Kalau saya masih aktif pimpin suatu korporasi, mungkin dari Subuh sampai tengah malam, saya minta video call satu persatu dengan karyawan. Karena bisnis logistik ini bukan logistik dan transportasi saja, tapi bisnis orang. Kalau orangnya lemes, ya susah," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (17/4/2020).
Jonan menyatakan, bisnis logistik diibaratkan berada di sebuah air yang gelombang dan arusnya tidak bisa diubah.
Namun, untuk bertahan, daripada hanya mengharapkan bantuan, perusahaan harus mempersiapkan diri dengan mengevaluasi apa saja yang kurang dari perusahaan dan memperbaikinya.
"Jadi kalau diibaratkan arus dan gelombang, kita kan nggak bisa melawan arus dan gelombang, nggak bisa mengubah dan membalikkannya. Tapi kita bisa belajar berselancar di gelombang itu," katanya.
Perusahaan juga bisa berinovasi di tengah pandemi, memikirkan value added yang bisa ditampilkan meskipun sedang krisis. Hal ini akan membantu perusahaan bertahan.
Tak lupa juga dengan penerapan teknologi serta komunikasi dengan para pelanggan untuk mendapatkan ekspektasi, sehingga persiapan perusahaan akan semakin matang dan terukur.