Sengsara Karena Corona? Lapor ke Posko Jurnalis Bengkulu Peduli

Posko Jurnalis Bengkulu Peduli Covid-19 ini merupakan kolaborasi lima lembaga, AJI, IJTI, SIEJ, AJPP dan AJMB

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 18 Apr 2020, 19:00 WIB
Puluhan JUrnalis di Bengkulu membentuk Posko Pengaduan warga, para medis dan jurnalis yang terkena dampai Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Puluhan jurnalis Muda Bengkulu membentuk Posko Jurnalis Peduli Covid-19. Para praktisi pers ini membuka diri untuk menerima pengaduan masyarakat, tenaga kesehatan hingga Jurnalis yang kurang mendapat perhatian para pemangku kebijakan.

Posko Jurnalis Bengkulu Peduli Covid-19 ini merupakan kolaborasi lima lembaga jurnalis yang ada di Bengkulu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Society Indonesia Environmental Journalist (SIEJ), Aliansi Jurnalis Pemantau Pemilu (AJPP) dan Aliansi Jurnalis Muda Bengkulu (AJMB).

Ketua IJTI Provinsi Bengkulu Heri Supandi mengatakan, Posko Jurnalis Bengkulu Peduli Covid-19 membuka layanan pengaduan bagi warga, paramedis, dan jurnalis yang terdampak pandemi. Mulai dari akses bantuan kebutuhan hidup, Alat Pelindung Diri (APD) hingga akses informasi publik.

"Yang merasa sengsara akibat dampak pandemi Covid-19, silahkan melapor ke Posko," ungkap Heri di Bengkulu Jumat 17 April 2020.

Posko ini sebenarnya sudah berdiri sejak tanggal 31 Maret 2020 lalu, saat Bengkulu dinyatakan masuk dalam zona merah penyebaran virus corona Covid-19. Dengan Sekretariat posko di Balai Wartawan yang berada di kompleks Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu di Kelurahan Padang Harapan Kota Bengkulu.

Tahap awal dilakukan aksi sosial berupa penggalangan dana dan kebutuhan utama masyarakat terutama bahan makanan, Hand Sanitizer, Alat Pelindung Diri berupa Masker dan baju Hazmat. Juga menyiapkan alat peraga himbauan berbentuk poster, spanduk dan sticker.

102 paket sudah diserahkan kepada warga terdampak berbagai kalangan, mulai dari keluarga yang dinyatakan positif Covid-19, jurnalis yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pengawasan (ODP), keluarga miskin kota hingga mahasiswa yang harus bertahan di Kota Bengkulu karena tidak bisa pulang kampung.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu Harry Siswoyo mengatakan, para jurnalis yang tergabung dalam posko ini membuat kesepakatan untuk mengedepankan asas membangun motivasi dan semangat kepada masyarakat menghadapi Pandemi Covid-19 dalam pemberitaan yang dibuat. Ini penting, karena saat ini, masyarakat sangat butuh ketenangan dan rasa percaya diri yang tinggi.

"Secara psikologi, masyarakat butuh itu, dan Jurnalis menjadi ujung tombaknya," tegas Harry.

Para jurnalis juga akan membuat data base kebutuhan masyarakat dan para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah yang belum terjangkau distribusi kebutuhan pangan APD. Tujuannya untuk dikomunikasikan kepada para pihak dan mengupayakan donasi kembali utnuk di distribusikan.

"Kami berupaya menambal kekosongan distribusi yang dilakukan pemerintah, jika ada yang mau memberikan donasi ayo bergabung," kata Harry Siswoyo.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya