Exco PSSI Tegur Cucu Somantri soal Pengganti Sekjen

Cucu Somantri disebut blunder saat mengatakan Maaike Ira promosi menjadi Sekjen PSSI.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 18 Apr 2020, 10:07 WIB
Dirut PT LIB, Cucu Somantri, saat launching Kompetisi Shopee Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, (24/2/2020). Sebanyak 18 klub akan memeriahkan Liga 1 yang akan berlangsung pada 29 Februari hingga 1 November 2020. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta Wakil Ketua PSSI, Cucu Somantri, ditegur oleh dua anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro dan Yunus Nusi. Cucu disebut bertindak gegabah ketika polemik pengunduran diri Ratu Tisha Destria dari posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI masih hangat.

Setelah Ratu Tisha mundur, Cucu sempat mengklaim Maaike Ira Puspita selaku Wakil Sekjen (Wasekjen) PSSI promosi menjadi Sekjen PSSI.

PSSI lalu meralat ucapan Cucu tersebut. Melalui pemberitaan di laman PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa pengganti Ratu Tisha harus berdasarkan Statuta PSSI. Satu di antaranya ialah berasal dari rekomendasi Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.

"Cucu Somantri harus kuasai bunyi dan tafsir Statuta PSSI. Ranah penggantian Sekjen PSSI itu berada di kewenangan Ketua PSSI," kata Yunus Nusi.

"Kalau asal bicara nanti terkesan tidak profesional dan berarti tidak menguasai masalah, khususnya soal Statuta PSSI. Di PSSI jika salah bicara, maka akan menjadi bias," jelasnya.


Peringatan dari Haruna

Manajer tim Madura United, Haruna Soemitro meluapkan kekecewaan saat melawan Bhayangkara FC pada lanjutan Go-Jek Liga 1 Indonesia 2018 bersama Bukalapak di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (7/6). Madura United kalah 0-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Adapun, Haruna mengingatkan Cucu untuk berhenti membuat pernyataan yang berseberangan dengan keputusan PSSI. Direktur Madura United ini juga meminta Cucu memahami Statuta PSSI.

"Waketum jangan terulang lagi membuat pernyataan yang seakan-akan atas perintah ketua umum PSSI. Seorang waketum seharusnya sudah tahu dan paham tentang statuta PSSI. Jangan membuat pernyataan yang dapat menjadi blunder pemberitaan, dan menjadi kontra opini," imbuh Haruna.

"Posisi sekjen bisa dibilang sebagai ujung tombaknya PSSI. Dia harus menguasai sejumlah bidang di antaranya memelihara rekening keuangan PSSI, dan menjaga hubungan baik antara anggota PSSI dan antar federasi. Dengan demikian jelas Sekjen PSSI harus memiliki pengetahuan luas dan pandai berkomunikasi," tuturnya.

 

Disadur dari: Bola.com (penulis, Muhammad Adiyaksa/editor Hendry Wibowo, published 18/4/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya