Dow Melonjak 700 Poin Didorong Harapan akan Penanganan Virus Corona

Dow Jones Industrial Average menguat 704,81 poin atau 3 persen ke level 24.242,49.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Apr 2020, 06:30 WIB
Wall Street

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, melonjak pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta) setelah sebuah laporan mengatakan obat Gilead Sciences menunjukkan beberapa efektivitas dalam mengobati virus corona.

Hal ini memberi investor beberapa harapan mungkin ada solusi pengobatan yang membantu AS membuka kembali lebih cepat dari penutupan (lockdown) yang meluas setelah membawa ekonomi ke dalam resesi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/4/2020), Dow Jones Industrial Average menguat 704,81 poin atau 3 persen ke level 24.242,49. Ini menjadi penutupan pertama Dow di atas 24.000 sejak 10 Maret lalu.

S&P 500 ditutup 2,7 persen lebih tinggi di 2.874,56. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,4 persen menjadi 8.650,14.

Saham Boeing melonjak 14,7 persen setelah pembuat pesawat mengatakan akan melanjutkan produksi di wilayah Seattle pada 20 April. Perusahaan juga mengatakan Jumat akan melanjutkan operasi di wilayah Philadelphia.

"Ini terlalu dini untuk memberi sinyal yang jelas, tetapi yang diperlihatkan adalah bahwa virus corona adalah masalah kesehatan yang memerlukan solusi kesehatan," kata Michael Arone, Kepala Strategi Investasi di State Street Global Advisors, tentang prospek penanganan virus corona.

"Jika kita dapat mengembangkan solusi kesehatan, saya pikir setidaknya dari perspektif pasar, segalanya akan pulih dengan cepat," lanjut dia.


Penyebaran Corona di AS

Petugas melangkahi sejumlah jenazah yang diduga korban virus corona COVID-19 dalam trailer berpendingin di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, 3 April 2020. Menurut Universitas Johns Hopkins, total kasus COVID-19 secara global sebanyak 1.286.409. (AP Photo/John Minchillo)

Pada Februari lalu, saham anjlok dari rekor tertinggi karena penyebaran virus corona mengguncang sentimen pasar dan prospek ekonomi. Lebih dari 2 juta kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia, termasuk lebih dari 650 ribu di AS, menurut Johns Hopkins University. Pemerintah mendesak orang untuk tinggal di rumah, secara efektif mematikan ekonomi global.

Tetapi pasar saham telah menguat sejak 23 Maret karena kasus-kasus virus corona baru di AS dan secara global menunjukkan tanda-tanda puncak.

Presiden Donald Trump mengatakan hari Kamis bahwa para ahli di AS mengatakan kurva telah rata dan mencapai puncaknya.

Dia juga mengeluarkan pedoman untuk membuka negara-negara bagian dari AS Kamis malam, yang mengidentifikasi keadaan yang diperlukan untuk wilayah-wilayah negara tersebut untuk memungkinkan karyawan mulai kembali bekerja. Keputusan untuk mencabut pembatasan pada akhirnya akan dibuat oleh gubernur negara bagian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya