Liputan6.com, London - Nathan Ellington merupakan pemain Muslim yang pernah bermain di Liga Inggris. Beberapa klub asal Inggris pernah diperkuatnya, yakni Bristol Rovers, Wigan Athletic, West Bromwich Albion, hingga Watford.
Sebagai Muslim, mantan striker yang kini berusia 38 tahun tersebut mengaku selalu berpuasa di bulan Ramadan. Bahkan, Ellington tak pernah merasa kalau puasa menurunkan kinerjanya di atas lapangan.
Advertisement
"Sejujurnya, itu (puasa di bulan Ramadan) tidak sulit. Ada banyak kesalahpahaman di luar sana. Orang-orang berpikir orang Muslim cepat menyiksa diri mereka sendiri."
"Namun, ini merupakan sebagai bentuk pengabdian kepada agama kita. Kami melakukannya untuk menghentikan kebiasaan buruk kami dan menjadi Muslim yang lebih baik," ucap Ellington, seperti dikutip dari Four Four Two tahun 2017.
Selama ramadan, Ellington selalu ditanya mengenai kondisi fisiknya saat berpuasa, baik dengan teman atau tim pelatih. Namun, Ellington selalu menegaskan kalau puasa tidak menganggunya sama sekali.
"Mereka pikir itu hal tersulit yang bisa dilakukan seseorang. Mereka selalu bertanya kepada saya bagaimana seorang Muslim bisa melakukannya, tetapi bagi saya itu bukan masalah besar. Di mana pun saya bermain, semua teman-teman setim mengajukan pertanyaan, tetapi saya senang menjawabnya," ujarnya.
Isi Bahan Bakar saat Sahur
Lebih lanjut, Ellington menyebut, dirinya selalu makan makanan bergizi saat sahur di bulan ramadan. Puasa di agama Islam hanya dilakukan ketika fajar terbit hingga matahari terbenam.
"Ini tentang memperbaiki persiapan Anda. Muslim hanya berpuasa di siang hari, jadi saya harus mendapatkan bahan bakar yang tepat sebelum sholat subuh di hari itu."
"Ini disebut sahur (sarapan dini hari subuh). Saya punya rutinitas saya dan saya pastikan tetap melakukannya," katanya menegaskan.
Advertisement
Manfaat Berpuasa
Ellington juga menyebut kalau puasa di bulan ramadan punya banyak manfaat. Salah satu manfaat yang disebutkannya adalah menurunkan sejumlah kalori.
"Anda kehilangan sedikit berat badan dan menjadi lebih ramping, meskipun itu langsung kembali begitu Anda berhenti berpuasa. Ini juga mengajarkan kontrol diri dan pengendalian diri," ucapnya mengakhiri.