2 ABK Terindikasi Corona Covid-19, PT Pelni Karantina KM Bukit Raya

1 ABK yang sempat menjadi PDP terkait Corona berdasarkan hasil rapid test oleh KKP Tanjung Pinang, juga telah dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya dinyatakan positif.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Apr 2020, 16:23 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan melakukan karantina terhadap KM Bukit Raya, menyusul adanya dua anak buah kapal (ABK) yang terindikasi Corona Covid-19.

"Berdasarkan hasil yang diterima, terdapat dua orang kru yang reaktif terhadap hasil rapid diagnostic test (RDT). Sedangkan 83 kru lainnya teridentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP)," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia, Yahya Kuncoro, dalam keterangannya, Sabtu (18/4/2020).

Menurut dia, kedua ABK yang positif Corona tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan 83 lainnya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal. 

Dia juga menuturkan, bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan kesehatan dan rapid test bagi pada seluruh kru kapal. Bahkan, kapal yang masih berada di Pontianak ini sudah disemprot dengan cairan disinfektan.

Dia juga mengungkapkan, 1 ABK yang sempat menjadi PDP bedasarkan hasil rapid test oleh KKP Tanjung Pinang, juga telah dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya dinyatakan positif terinfeksi virus yang diduga Corona.

"ABK tersebut saat ini telah mendapatkan perawatan medis oleh rumah sakit di Tanjung Pinang sejak Sabtu lalu, 11 April 2020. Manajemen pun terus memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan," jelas Yahya. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Karantina di Pelabuhan Tanjung Priok

Menurut dia, sesuai Rencana, KM Bukit Raya akan melakukan karantina dan portstay di Pelabuhan Tanjung Priok.

Selama kapal menunggu di pelabuhan, sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, seluruh kru kapal akan menjalani isolasi mandiri dengan dengan pengawasan yang ketat dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Manajemen juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini.

"Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya