Ganjar Pranowo Minta Bupati dan Wali Kota di Jateng Siapkan Pemakaman Korban Covid-19

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendesak bupati dan wali kota menyediakan tanah pemakaman korban Covid-19 dengan mempertimbangkan kondisi mendesak.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2020, 09:22 WIB
Pemerintah provinsi Jawa Tengah siap memulai 'Gerakan 35 Juta Masker' untuk Jateng.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemerintah daerah di Provinsi Jawa Tengah menyediakan lahan pemakaman khusus bagi jenazah Covid-19 untuk mengantisipasi terulangnya penolakan.

"Perlu ketersediaan lahan untuk jenazah korban akibat Covid-19, termasuk tenaga kesehatan yang meninggal dunia," kata Ganjar Pranowo dikutip Antara, Semarang, Sabtu (18/4/2020).

Instruksi tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Jateng Nomor 443.5/0007521 tertanggal 17 April 2020 yang bertujuan untuk memastikan kesediaan lahan pemakaman bagi jenazah korban Covid-19.

Dalam surat edaran itu, Ganjar Pranowo mendesak bupati/wali kota untuk mengambil langkah strategis menyediakan tanah pemakaman korban Covid-19 dengan mempertimbangkan kondisi mendesak.

Penyediaan lahan dengan mengoptimalkan penggunaan aset tanah milik pemerintah kabupaten/kota, sesuai ketentuan yang berlaku.

Aturan dimaksud diantaranya, Peraturan Pemerintah 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan Daerah, Permendagri 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.


Antisipasi

Kemudian, Ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan, dan Perpres Nomor 71 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Perubahannya.

Pengadaan tanah untuk pemakaman itu, juga berpedoman pada Pasal 60 tahun 2013, terkait teknis pelaksanaan persiapan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan yang terakhir adalah Pasal 49 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012.

"Hal tersebut agar tidak terulang kembali timbulnya kekhawatiran masyarakat terhadap penularan Covid-19 yang berujung pada penolakan pemakaman jenazah korban virus dimaksud," ujar Ganjar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya