Curhat Perawat Pasien Corona: Sudah Sebulan Saya Tak Bertemu Orangtua

Nurdiansyah mengusulkan agar ada jam kerja khusus bagi tenaga medis yang menangani pasien positif Corona.

oleh Fachrur RozieLizsa Egeham diperbarui 19 Apr 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi tenaga medis. (Foto: Wecare.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona (Covid-19) tak hanya meninggalkan duka bagi pasien positif atau keluarga dari pasien yang meninggal saja. Duka juga dirasakan oleh perawat pasien positif Corona yang menjadi garda terdapan dalam menangani pandemi ini.

Nurdiansyah, salah satu perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta menceritakan duka yang dialaminya sejak virus ini masuk ke Indonesia, Maret 2020. Sejak itulah, dia tak lagi bertemu orangtuanya.

"Jujur, saya sudah sebulan tidak bertemu dengan orangtua," ucap Nurdiansyah dalam video conference yang disiarkan di Youtube BNPB, Minggu (19/4/2020).

Dia menyadari bahwa orang tua adalah kelompok yang rentan terpapar virus Corona. Khususnya, orang tua yang memiliki penyakit bawaan atau comorbid seperti jantung menahun, diabetes, hingga hipertensi.

"Karena memang saya khawatir dengan orangtua saya yang memiliki penyakit comorbid," kata dia.

Untuk itu, Nurdiansyah mengusulkan agar ada jam kerja khusus bagi tenaga medis yang menangani pasien positif Corona. Menurut dia, pola jam kerja para tenaga medis di RSPI Sulianti Saroso masih sama saat virus Corona belum masuk.

"Lindungi kami dari jam kerja ataupun rotasi. Jadi kalau bisa pemerintah harapannya ada waktu memang kita bekerja tidak seperti biasa. 14 Hari masuk 14 hari libur," jelasnya.

Meski begitu, dia tetap berterima kasih atas dukungan pemerintah yang menyediakan penginapan bagi tenaga medis. Nurdiansyah menyebut dengan fasilitas yang layak tersebut cukup membantu para tenaga medis untuk beristirahat usai merawat pasien Corona.

"Alhamdulillah, pemerintah sudah memberikan penginapan untuk teman-teman sebagai transit dan sebagai tempat untuk beristirahat," tutur dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mengimbau Tetap di Rumah

Di sisi lain, dari lubuk hatinya, Nurdiansyah sangat berharap agar mayarakat benar-benar melakukan pencegahan virus Corona. Misalnya, dengan tidak beraktivitas di luar rumah, memakai masker dan mencuci tangan usai berpergian.

"Pesan saya kepada masyarakat, mari kita lakukan pencegahan dengan baik," ujar Nurdiansyah.

Sebagai informasi, pasien virus corona di Indonesia mencapai 6.248 hingga Sabtu, 18 April 2020. Total pasien yang sembuh sebanyak 631 orang. Sementara itu, pasien meninggal akibat penyakit ini ada 631 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya