Zhang Xiaohe membuat kerajinan ukiran telur di sebuah lokakarya warisan budaya takbenda di Shijiangzhuang, China pada 17 April 2020. Ukiran telur sering disebut "seni yang paling rapuh", karena membutuhkan ketelitian dan perhatian tinggi sebelum, selama dan setelah pembuatannya. (Xinhua/Chen Qibao)
Perajin Zhang Xiaohe memilih telur di sebuah lokakarya warisan budaya takbenda di Shijiangzhuang, China, pada 17 April 2020. Ukiran telur sering disebut "seni yang paling rapuh", karena membutuhkan ketelitian dan perhatian tinggi sebelum, selama dan setelah pembuatannya. (Xinhua/Chen Qibao)
Zhang Xiaohe membuat kerajinan ukiran telur di sebuah lokakarya warisan budaya takbenda di Shijiangzhuang, China pada 17 April 2020. Ukiran telur sering disebut "seni yang paling rapuh", karena membutuhkan ketelitian dan perhatian tinggi sebelum, selama dan setelah pembuatannya. (Xinhua/Chen Qibao)
Perajin Zhang Xiaohe mengeluarkan isi telur di sebuah lokakarya warisan budaya takbenda di Shijiangzhuang, China, pada 17 April 2020. Ukiran telur sering disebut "seni yang paling rapuh", karena membutuhkan ketelitian dan perhatian tinggi sebelum, selama dan setelah pembuatannya. (Xinhua/Chen Qibao)
Zhang Xiaohe membuat kerajinan ukiran telur di sebuah lokakarya warisan budaya takbenda di Shijiangzhuang, China pada 17 April 2020. Ukiran telur sering disebut "seni yang paling rapuh", karena membutuhkan ketelitian dan perhatian tinggi sebelum, selama dan setelah pembuatannya. (Xinhua/Chen Qibao)