Aksi Lanjutan Setelah Temuan Pasien Covid-19 Pertama di Blora

Sejumlah petugas medis dan pelayat yang pernah kontak dengan pasien pertama Covid-19 di Kabupaten Blora diminta Isolasi mandiri.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 20 Apr 2020, 07:47 WIB
Pasien pertama corona Covid-19 di Blora (Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai menelusuri dengan siapa saja pasien pertama Corona Covid-19 Kabupaten Blora itu pernah melakukan kontak semasa ia masih hidup.

Dari hasil penelusuran sementara, pihak Satgas Covid-19 telah mendata sejumlah petugas medis dan pelayat dipastikan pernah melakukan kontak dengan pasien pria berusia 32 tahun itu.

“Para pelayat perlu diisolasi. Kita semua seharusnya juga perlu, jika tidak ada kepentingan tidak perlu keluar rumah. Saat ini ada yang isolasi mandiri di rumah masing masing dan ada yang sudah diisolasi di rumah sakit," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, Minggu (19/4/2020).

Lilik pun menyarankan untuk isolasi mandiri selama yang bersangkutan belum menunjukkan gejala klinis yang berkaitan dengan Covid-19. Jika telah menunjukkan gejala seperti demam, batuk dan sesak napas, barulah disarankan untuk memeriksakan diri di Rumah Sakit. 

"Saat ini rumah sakit ruang isolasinya terbatas sehingga sebaiknya mengisolasi diri di rumah dengan pantauan tim kesehatan," ungkapnya.

Lilik berpesan kepada masyarakat, agar tidak takut berlebihan terkait hebohnya pasien positif Virus Corona Covid-19 pertama di Kabupaten Blora. Lilik berharap warga tetap bisa tenang dan menjaga kesehatan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. 

"Jika keluar rumah tetap memakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun, agar wabah Covid-19 ini segera berakhir," ucap Lilik

 

 

Simak juga video pilihan berikut :


Sempat Dikira Warga Pati

Konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Blora (Ahmad Adirin)

Sebelumnya, pasien Corona Covid-19 yang meninggal pada 9 April 2020 lalu ini awalnya adalah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP. Dia sempat menjalani perawatan di RSUD dr R Soetijono Blora, dia lalu dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo lantaran menderita gagal ginjal. 

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, semula pria berusia 32 tahun sempat disangka warga Kabupaten Pati oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih dan Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani saat konferensi pers di Balai kota setempat.

Belakangan, karena ada kesalahan dalam penyiaran yang dilakukan pada 9 April 2020 lalu, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Solo pun mengoreksi kembali data yang bersangkutan dan menyatakan bahwa dia adalah warga asal Kabupaten Blora.

Pada Jumat (10/4/2020) lalu, mengetahui hal itu kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengecek data pasien. Dan membenarkan bahwa dia adalah warga asal Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

"Benar mas yang meninggal itu dari Blora," ujar Lilik, yang saat itu dihubungi melalui selulernya beberapa waktu lalu.

Penulis: Amel Meila 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya