Bursa Asia Turun di Tengah Penantian Rilis Suku Bunga Pinjaman China

Gerak pasar saham kali ini dipengaruhi investor yang menunggu rilis suku bunga pinjaman China.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Apr 2020, 08:44 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia Pasifik tergelincir  di awal pekan, di tengah penantian investor yang menunggu rilis data suku bunga acuan China.

Melansir laman CNBC, Senin (20/4/2020), indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,29 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,56 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,12 persen.

Adapun indeks Australia, S&P/ASX 200 lebih rendah 0,41 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan melemah 0,18 persen.

Pasar saham kali ini diperdagangkan ketika investor menunggu rilis suku bunga pinjaman China, yang akan rilis pagi ini waktu setempat. Para pedagang dan analis yang disurvei oleh Reuters memprediksi akan terjadi pemangkasan.

Perkembangan dampak Virus Corona juga akan jadi perhatian investor, dengan lebih dari 2,3 juta terinfeksi secara global sementara setidaknya 164.000 meninggal dinia, menurut data yang dikumpulkan Universitas John Hopkins.

Perdagangan saham secara global mendapat dorongan di akhir pekan lalu setelah keluar laporan yang mengatakan pasien dengan gejala virus yang parah dengan cepat pulih setelah menggunakan remdesivir, obat produksi Gilead Sciences.

 


Harga minyak mentah jatuh

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Sementara itu, harga minyak jatuh di Asia. Harga minyak mentah berjangka AS turun 5,91 persen menjadi USD 17,19 per barel. Patokan internasional berjangka minyak mentah Brent juga turun 0,25 persen menjadi USD 28,01 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap mata uang lainnya berada di posisi 99,807 setelah melewati level 100 pada minggu lalu.

Sementara mata uang Yen Jepang diperdagangkan pada 107,68 per dolar setelah menyentuh level di bawah 107,4 pada perdagangan minggu sebelumnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya