China Laporkan 12 Kasus Baru Corona COVID-19, 8 di Antaranya dari Luar Negeri

China melaporkan akumulasi 82.747 kasus warganya yang terinfeksi dan 4.632 kematian akibat Corona COVID-19. Infeksi impor meningkat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Apr 2020, 10:58 WIB
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Wuhan - Otoritas di China melaporkan adanya 12 kasus baru pasien yang terpapar Virus Corona baru pada Minggu, 19 April 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (20/4/2020), dari total kasus yang ditemukan, delapan di antaranya merupakan Virus Corona baru yang dibawa dari luar negeri, sementara sisanya berasal dari dalam negeri.

China Daratan sekarang memiliki total akumulasi 82.747 kasus dan 4.632 kematian per hari Minggu kemarin.

Provinsi timur laut Heilongjiang mengalami peningkatan jumlah kasus lantaran adanya pelancong yang tiba dari Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Untuk membantu mengatasi wabah itu, pemerintah Heilongjiang mengajak masyarakat untuk meminimalisi pertemuan dengan keluarga besar.

"Tugas politik terbesar saat ini adalah menghentikan rebound dan penyebaran epidemi," Wang Yongkang, wakil gubernur Heilongjiang, yang berbicara pada media lokal.

Di tempat lain di daratan China, semua area di provinsi Hubei tengah termasuk Wuhan, pusat penyebaran di China, sekarang dianggap berisiko rendah.

Pemerintah Republik Rakyat China mulai khawatir dengan meningkatnya kasus Virus Corona (COVID-19) yang dibawa oleh warga asing. Kekhawatiran itu karena data menunjukan kasus impor meningkat.

Wali Kota Guangzhou, Wen Guohui, menyampaikan rasa prihatinnya atas peningkatan kasus impor. Warga asing pun diminta patuh terhadap aturan melawan Virus Corona jenis baru di China.

"Risiko kasus impor telah naik secara dramatis," ujar Wen Guohio.

"Kami berharap warga asing bisa dengan ketat mematuhi aturan anti-virus kami," lanjut sang wali kota.

Simak video pilihan berikut:


Wuhan Terancam Kena Corona COVID-19 Lagi?

Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Pejabat Kementerian Luar Negeri China turut meminta agar aturan Virus Corona tidak diskriminatif. Ia berharap penegakan tidak memandang kewarganegaraan, ras, atau gender seseorang.

Pakar kesehatan China berkata ancaman menghadapi kota-kota dengan koneksi internasional yang kuat. Kota Wuhan yang baru selesai lockdown kini berpotensi terkena kasus Virus Corona impor.

"Pada saat ini, epidemi masih menyebar secara cepat di luar negeri, makan kota-kota besar di pesisir China yang dekat dengan kontak internasional sangatlah rentan dan bisa melihat epidemi kembali lagi," ujar pakar kesehatan Zhong Zanshan.

Zhong juga berkata episentrum Virus Corona kini adalah AS. Dan saat ini masih terlalu dini bagi masyarakat untuk melonggarkan kewaspadaan.

"Ini bukan waktunya kita melepas masker," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya