Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) telah membuat target realisasi investasi pada 2020 sebesar Rp 886,1 triliun jadi terkoreksi. Berdasarkan skenario sedang yang disusun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi tahun ini hanya akan mencapai Rp 885 triliun jika pandemi tersebut usai di Mei 2020.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi di kuartal II 2020 maksimal hanya sebesar Rp 150 triliun bila wabah Corona selesai pada Mei mendatang. Namun, kondisi ini tetap bisa tertolong oleh realisasi investasi pada dua kuartal berikutnya.
Advertisement
"Kemudian bagaimana di kuartal II? Kalau seandainya Covid ini berakhir di bulan Mei, maka kami punya perhitungan pertumbuhan investasi akan sedikit sekali. Itu enggak lebih dari Rp 150 triliun," jelasnya dalam siaran pers online, Senin (20/4/2020).
"Tetapi di kuartal III, kuartal IV itu akan bisa mengejar pertumbuhannya dengan menutup defisit di kuartal II. Itu strateginya," ujar Bahlil.
Skenario Pesimistis
Bahlil menyebutkan, ramalan tersebut didapatnya bukan berdasarkan angka-angka rumus statistik, melainkan dari situasi terkini yang didapat di lapangan.
"Data itu kita lakukan berdasarkan pendekatan faktual dengan calon investor, investor yang sudah jalan, maupun dengan teman-teman yang ditugaskan di lapangan," kata dia.
Dia lantas berandai-andai, jika wabah Covid-19 masih terus menjalar hingga lebih dari Mei 2020, maka realisasi investasi sepanjang tahun ini berpotensi lebih kecil dari skenario pesimistis yang BKPM buat, yakni sekitar Rp 817 triliun.
"Mungkin kalau seandainya Covid ini tidak berakhir di bulan Mei, dia akan bergeser ke Juni dan Juli, maka saya harus jujur mengatakan bahwa pencapaian terhadap realisasi investasi sampai Rp 817 triliun pun perlu kita melakukan koreksi. Tapi kami berdoa itu Insya Allah bulan Mei berakhir," pungkasnya.
Advertisement