Liputan6.com, Samarinda - Pemerintah Kota Samarinda bersiap diri menghadapi pandemi Covid-19 yang diprediksi sedang menuju puncaknya. Selain tetap fokus menelusuri kontak pasien terjangkit, tim gugus tugas juga sudah menyiapkan Rumah Sakit Karantina Covid-19.
Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rashfodia mengingatkan potensi penyebaran Covid-19 semakin meluas. Masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak fisik dan sosial agar tidak terjadi penularan.
“Saat ini Kota Samarinda masuk pada fase akselerasi menuju puncak kurva epidemiologi,” kata Osa, Senin (20/4/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ia memprediksi akan terdapat kenaikan pasien konfirmasi positif yang cukup signifikan dalam beberapa pekan ke depan. Untuk mengantisipasi puncak kurva epidemiologi, Osa meminta masyarakat untuk melapor ke 112 jika punya kontak erat dengan salah satu klaster penyebaran Covid-19.
Selain itu, warga yang punya riwayat perjalanan ke daerah terjangkit juga diminta melapor. Setelah laporan diterima, tim gugus tugas akan menghubungi yang bersangkutan untuk mengikuti rapid test di Rumah Sakit Karantina Covid-19.
“Dokter dari tim 112 akan menghubungi warga tersebut dan mengarahkan tindakan lebih lanjut, termasuk apabila warga tersebut masuk dalam kriteria untuk dilakukan rapid test atau tes cepat,” tambahnya.
Warga juga diminta melapor jika ada keluarga, tetangga, sanak saudara, dan warga lain yang baru datang dari luar kota Samarinda, terutama dari daerah atau kota yang dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan merupakan daerah transmisi lokal. Peran serta masyarakat akan sangat membantu tim gugus tugas saat pandemi ini mencapai puncaknya.
“Kepada warga kota agar memahami betul bahwa situasi Kota Samarinda sekarang sedang masuk ke dalam fase puncak,” katanya.
Pemkot Samarinda meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi semua himbauan-himbauan yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Selain bersiap menghadapi fase puncak, Pemkot Samarinda juga sedang mengantisipasi klaster besar penularan Covid-19.
Pemeriksaan dengan menggunakan rapid test akan dimasifkan untuk warga yang punya potensi tertular. Untuk itulah disiapkan Rumah Sakit Karantina Covid-19 untuk menghadapi lonjakan pasien.