Pernah Jadi Sorotan Dunia, Ini Sosok Kartini Masa Kini?

Tanggal 21 April, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kartini, sosok yang selalu diingat akan keberaniannya memperjuangkan hak perempuan di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2020, 12:27 WIB
Meski memiliki darah Jawa, Dian Sastrowardoyo banyak mengalami kesulitan hidup berperan sebagai gadis Jawa, apalagi hidup dilingkungan keraton. Di film biopik Kartini, ia berperan sebagai RA. Kartini. (Instagram/ legacy.pictures)

Liputan6.com, Jakarta - RA Kartini dikenang sebagai sosok yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Di era globalisasi ini, masih banyak perempuan-perempuan hebat lainnya di bidang pekerjaan mereka masing-masing yang layak kita hargai juga. 

Meski zaman telah berubah, banyak orang yang menilai bahwa perempuan tidak dapat melakukan lebih dari kapasitas mereka. Padahal di masa pandemi Virus Corona baru ini, Forbes mencatat bahwa negara dengan pemimpin perempuan dinilai dapat mengatasi penyebaran COVID-19 lebih baik.

Berikut ini tiga perempuan yang pernah jadi sorotan dunia dan mungkin bisa disebut sebagai sosok kartini masa kini, dikutip dari beragam sumber, Selasa (21/4/2020):


1. Tsai Ing-wen

Tsai Ing-wen, presiden wanita pertama Taiwan yang disumpah pada Mei 2016 (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Tsai Ing-wen merupakan Presiden Taiwan perempuan yang pertama, namanya melambung dalam pandemi COVID-19. Dirinya dinilai sangat tanggap menangani kasus Virus Corona baru di negaranya. 

Seperti yang dikutip dari TIME, ketika orang Taiwan pertama terinfeksi COVID-19 pada 21 Januari silam, pihaknya melakukan tes COVID-19 secara menyeluruh. Dan untuk menghindari panic buying, pihaknya menggunakan teknologi yang dapat memonitor penjualan masker dan alat kesehatan lainnya. 

Forbes juga memuji Tsai Ing-wen akan ketanggapannya bersama pemimpin perempuan lainnya seperti Jacinda Ardern dan Angela Merkel. Dirinya dipuji dapat menyelamatkan warganya dari pandemi COVID-19. 

Hasil itu terlihat, Taiwan hanya memiliki 422 Virus Corona baru dengan enam kematian saja, CNN menilai bahwa Taiwan merupakan negara yang paling baik mengatasi pandemi ini secara global. 


2. Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada 2017 silam, ibu Susi Pudjiastuti sempat meraih penghargaan Peter Benchley Ocean Awards, seperti yang dikutip dari Liputan 6 atas visi dan kebijakan pembangunan ekonomi dan konservasi laut di Indonesia.

Kebijakan-kebijakanya pun dinilai tegas sekaligus kontroversial, seperti kebijakan yang melarang penangkapan lobster, kepiting dan rajungan dan melarang  alat penangkapan ikan pukat hela dan pukat tarik. 

Namun itu semua dilakukannya untuk menjaga laut Indonesia. Peter Benchley Ocean Awards merupakan sebuah penghargaan prestigious yang dapat didapatkan oleh orang-orang yang turut serta dalam menyelamatkan laut. 


3. Greta Thunberg

Greta Thunberg (Sumber: EPA-EFE)

Usianya boleh muda, Greta Thunberg merupakan aktivis lingkungan yang berumur 17 tahun. Bahkan TIME menyebutkan dirinya merupakan Person of the Year 2019. 

Di usianya yang sangat muda, Greta memberikan pidato didepan PBB mengenai perubahan iklim bumi. Dirinya dipuji sebagai harapan untuk anak-anak muda agar lebih peduli terhadap lingkungan di bumi. 

Bahkan ketika berusia 15 tahun dirinya menulis sebuah essay mengenai lingkungan yang terbit di halaman koran Swedia. Greta membuktikan bahwa menjadi perempuan dan muda, kita dapat merubah pemikiran orang lain yang lebih dewasa. 

Thunberg juga telah menerbitkan beberapa buku diantaranya; "Greta Thunberg (I Know This To Be True): On truth, courage & saving our planet", "Scenes from the Heart" dan "No One Is Too Small to Make a Difference". Intinya adalah jangan pernah merasa Anda terlalu muda untuk dapat membuat dampak yang besar. 

Reporter: Yohana Belinda

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya