Liputan6.com, Jakarta Tak seperti orang kebanyakan, penderita diabetes harus berhati-hati dalam memilih makanan selama puasa. Hal ini karena sejumlah makanan bisa membuat lonjakan kadar gula darah.
Dr. Amira Ayad, seorang apoteker, spesialis nutrisi dan konsultan kesehatan alami mengatakan, faktor terpenting dalam manajemen diabetes tipe II yaitu mengendalikan kadar gula darah. Biasanya pasien diabetes tipe II harus minum obat sekali atau dua kali sehari.
Advertisement
"Dalam hal ini, tidak ada masalah jika menggeser waktu minum obat menjadi saat sahur dan berbuka puasa. Adapun jika dosis yang diharuskan bagi Anda lebih dari dua kali sehari atau Anda menderita komplikasi lain, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu sebelum mengubah jam minum obat," katanya, seperti dikutip aboutIslam.
Selain itu, Anda harus memusatkan asupan karbohidrat pada makanan dengan indeks glikemik rendah. Yaitu jenis karbohidrat yang melepaskan glukosa dalam darah dengan perlahan, misalnya gandum, beras merah, kacang-kacangan atau biji-bijian.
Hindari Karbohidrat Olahan
"Hindari makanan dengan karbohidrat olahan seperti tepung putih atau sirup. Karena bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara cepat serta menjeda stres pada pankreas," jelasnya.
Perbanyak konsumsi sayuran hijau, atau jika berselera, Anda bisa menambahkan kayu manis ke makanan penutup Anda. 1-2 sendok teh kayu manis sehari, terbukti mampu membantu menyeimbangkan kadar gula darah.
"Cukupi kebutuhan protein dalam sekali makan (20-30%) dari menu Anda. Anda bisa bergantian mengonsumsi antara sumber nabati (seperti kacang-kacangan), daging unggas dan ikan. Hanya pastikan diet Anda mengandung banyak serat yang diketahui dapat menstabilkan dan menyeimbangkan kadar gula darah," ujarnya.
Adapun makanan lain yang membantu menstabilkan kadar gula darah yaitu susu terutama keju, kuning telur, ikan, bawang putih, rumput laut, dan sebagainya. Namun, selalu sediakan camilan manis jika Anda merasakan tanda-tanda hipoglikemia seperti pusing, sakit kepal, mual atau bahkan pingsan, jangan ragu untuk berbuka puasa, karena itu artinya tubuh Anda memberi peringatan.
Advertisement