Paris - Asosiasi Pesepak Bola Prancis (UNFP) menolak untuk melanjutkan Ligue 1 2019/20. Hal ini diungkap sang presiden, Sylvain Kastendeuch. Ia juga meminta operator kompetisi menghentikan musim 2019-2020.
Advertisement
Ligue 1 dan Ligue 2 dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan pada 13 Maret silam karena pandemi virus corona COVID-19. Sementara itu, Prancis masih lockdown hingga 11 Mei 2020 mendatang.
Media Prancis, L'Equipe pada pekan lalu mengatakan bahwa operator Ligue 1 berencana melanjutkan kompetisi pada 3 Juni atau 17 Juni. Dengan begitu, liga bisa selesai pada 25 Juli, dan play-off promosi dan degradasi bisa dimulai pada awal Agustus.
Namun demikian, rencana tersebut mendapat penolakan dari UNFP. Kastendeuch menuturkan, keselamatan para pemain harus diutamakan.
"Apa mereka lupa, tanpa pesepak bola, maka tak akan pernah ada sepak bola! Makanya penting untuk menjaga keselamatan para pemain dari risiko yang sangat mungkin diterima," tulis Kastendeuch di Le Monde.
"Melalui analisa medis, besar kemungkinan fisik pesepak bola bakal hancur jika kompetisi dilanjutkan. Bertanding tiap tiga hari setelah lama absen melakukan aktivitas akan sangat berbahaya buat atlet," sambungnya lagi.
Fokus Musim Depan
Kastendeuch lalu mengusulkan agar pemangku otoritas sepak bola Prancis untuk fokus menata bagaimana musim 2020-2021 dimulai.
"Marilah kita mulai membuat rancangan musim depan agar berjalan sukses, sepak bola yang kita cintai ini, dari pada memaksakan musim 2019-2020," kata Kastendeuch memungkasi.
Sumber: Goal International.
Disadur dari Bola.com (Gregah Nurikhsani)
Advertisement