Simak 4 Tips Agar Bisa Berolahraga di Bulan Ramadan

Kondisi tubuh saat puasa di bulan Ramadan tidak sama dengan biasanya., ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar olah raga tidak mengganggu ibadah di bulan Ramadan ini.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Apr 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Umat muslim beberapa hari ke depan akan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Selama sebulan penuh mereka harus menjalankan kewajiban, di antaranya tidak makan dan minum selama waktu yang telah ditentukan.

Ramadan kali ini mungkin terasa berbeda. Berbarengan dengan tibanya bulan suci, hampir setiap negara di dunia tengah mengalami krisis kesehatan akibat pandemi virus corona Covid-19.

Dampak dari masalah tersebut, ternyata cukup luas. Kegiatan harus dibatasi, termasuk dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Namun, tentunya pembatasan tersebut tidak akan mengurangi segala kegiatan, termasuk bagi mereka yang terbiasa berolahraga.

Pada saat puasa, olah raga tetap dapat dilakukan. Namun karena kondisi tubuh ketika berpuasa tentunya tidak sama dengan biasanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar olah raga tidak mengganggu ibadah di bulan Ramadan ini.


Mengurangi Stres

Kenali Emotional Eating Sebagai Pelarian di Kala Stres (Unsplash.com/Nick Karvounis)

Di Indonesia, puasa dilakukan selama kurang lebih 13 jam. Artinya, dalam kurun waktu tersebut, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman sama sekali. Nah, karena takut lemas dan jadi batal puasa, banyak orang merasa enggan untuk melakukan olah raga saat berpuasa.

Seperti dikutip dari laman alodokter.com, olah raga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berolahraga dengan rutin tidak hanya membantu mengontrol berat badan, tetapi juga menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.

Selain itu, olah raga juga dapat meningkatkan kekuatan otot dan tulang, memperlambat penuaan, dan mengurangi stres. Berikut ini beberapa tips agar Anda tetap dapat berolahraga saat puasa:


Pilih Jenis Olah Raga

Sangat dianjurkan pilih olah raga dengan intensitas ringan sampai sedang. Contohnya adalah jalan kaki, yoga, atau bersepeda santai. Olah raga ini dapat dilakukan selama sekitar 30 menit dengan frekuensi 3-5 kali seminggu.

Jenis olah raga ini tidak hanya bermanfaat untuk membakar kalori, tetapi juga menghilangkan stres dan meningkatkan kebugaran.

Sebaiknya, Anda menghindari melakukan olah raga berat, seperti berlari dan angkat beban. Jika tetap ingin melakukannya, olah raga berat boleh dilakukan 1-2 jam setelah berbuka puasa.


Tentukan Waktu yang Tepat

Waktu terbaik untuk berolahraga saat puasa adalah 30-120 menit sebelum berbuka. Jadi, energi yang digunakan saat olahraga dapat segera digantikan setelah berbuka puasa.

Hindari berolahraga di luar ruangan saat siang hari, karena dapat menyebabkan dehidrasi akibat hilangnya cairan tubuh secara berlebihan.


Perbanyak Minum Air Putih

Untuk menghindari dehidrasi, Anda dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari. Anda juga bisa mengonsumsi air kelapa saat berbuka puasa untuk menjaga keseimbangan elektrolit,

Hindari minum kopi, teh, dan soda, karena mengandung kafein yang bersifat diuretik. Efek diuretik artinya membuat lebih sering buang air kecil, dan ini dapat menyebabkan dehidrasi.


Jaga Asupan Nutrisi

Sahur dan berbuka adalah waktu sangat penting dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Jenis makanan yang dikonsumsi harus seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, dan serat.

Untuk memperbaiki jaringan otot yang lelah saat berolahraga, Anda perlu mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti telur, daging, dan ikan. Hindari makanan dengan lemak jenuh, misalnya gorengan, serta makanan yang terlalu manis.

Dan yang tidak kalah penting, jangan melewatkan makan sahur agar Anda memiliki cukup energi untuk berolahraga dan melakukan aktivitas hingga waktu berbuka puasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya