Jumlah Kasus Corona COVID-19 di Turki Melampaui China

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Turki dilaporkan telah melampaui China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Apr 2020, 10:03 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Source: AP Photo/Burhan Ozbilici)

Liputan6.com, Ankara - Total kasus Virus Corona (COVID-19) di Turki resmi melampaui China. Jumlahnya kini mencapai 90.980 kasus per Senin, 20 April 2020.

Banyaknya kasus positif di Turki dipengaruhi oleh tingginya tes Virus Corona di negara itu. Menteri Kesehatan (Menkes) Turki Dr. Fahretting Koca melaporkan ada 673 ribu tes yang sudah dilakukan.

Secara resmi, kasus Turki sudah melewati kasus di China yang sejumlah 83 ribu kasus. Meski demikian, data China diragukan kejujurannya.

Menkes Koca tiap hari selalu memberikan update Virus Corona baru di akun Twitter resminya. Data kasus positif di Turki memang tinggi, tetapi angka kematiannya sangat rendah, yakni 2.140 kasus.

Dalam sehari, Turki mampu melakukan hingga puluhan ribu tes Virus Corona. Perhitungan terkini, mereka melakukan 39.703 tes dalam sehari.

Total pasien sembuh di Turki dilaporkan mencapai 13.430.

Walaupun otoritas kesehatan Turki dapat bertindak cepat, rezim Preisen Recep Tayyip Erdogan mendapat kritikan dari pakar kesehatan karena tidak tegas menerapkan lockdown. Wali kota di Istanbul dan Ankara juga meminta adanya lockdown.

Pemerintah Erdogan memilih untuk melaksanakan curfew (jam malam) selama akhir pekan. Kebijakan itu sudah berlangsung selama dua pekan terakhir, namun pakar kesehatan berkata itu tidak cukup meredam Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Turki Gratiskan Biaya Perawatan dan Obat Virus Corona COVID-19

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi keterangan saat menggelar pertemuan di Ankara, Turki (5/12). Karena kebijakan Trump soal Yerusalem, Erdogan akan memutus semua hubungan diplomatik dengan Israel. (Yasin Bulbul / Pool via AP)

Pemerintah Turki menggratiskan seluruh perawatan dan pengobatan pasien Virus Corona (COVID-19). Kebijakan ini juga diperluas agar bisa dinikmati masyarakat yang tak punya jaminan sosial.

Dilaporkan Daily Sabah, pemerintah Turki sebelumnya menggratiskan perawatan bagi orang-orang yang punya jaminan sosial saja. Regulasi baru akhirnya keluar untuk mengubah kebijakan tersebut.

Total kasus positif di Turki ada 61 ribu orang. Menteri Kesehatan Turki Dr. Fahrettin Koca mengatakan kasus positif bertambah karena gencarnya pendeteksian pemerintah.

Tiap hari, Menkes Koca rutin memberikan update di Twitter terkait jumlah pasien yang dites, kasus positif, meninggal, pasien perawatan intensif, dan pulih dari Virus Corona. Data disajikan dengan jelas dan sederhana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya