Waspadai Pandemi Corona Covid-19 Gelombang Kedua di Indonesia

Masyarakat Indonesia harus mewaspadai ancaman gelombang kedua penyebaran virus Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta- Masyarakat Indonesia harus mewaspadai ancaman gelombang kedua penyebaran virus Corona Covid-19. Hal itu diungkap Hasbullah Thabrany, Ahli Kesehatan Masyarakat.

Untuk menghadapi hal tersebut, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh.

Jika menilik pada wabah flu Spanyol yang terjadi kira-kira seabad lalu, memang ancaman munculnya gelombang ikutan corona covid-19 setelah serangan pertama patut diwaspadai.

"Kembali lagi virus begini memang pengalaman 100 tahun yang lalu juga menunjukkan ada 3 gelombang ya," kata dia, dalam sebuah diskusi SmartFM, Sabtu (18/4).

Daya tahan tubuh benar-benar menjadi kekuatan yang bisa dipakai untuk melawan Corona Covid-19. Mengingat hingga saat ini belum ada vaksin Corona Covid-19 yang ditemukan.

"Untuk menghadapi gelombang itu tidak ada jalan lain sebelum vaksin dan obat ditemui. Dan sekarang sedang berupaya satu-satunya jalan adalah menjaga daya tahan tubuh kita ini sangat penting," katanya.

 

 


Evaluasi Diri Masing-Masing

Selain itu, masyarakat juga harus mampu membuat semacam evaluasi terhadap diri masing-masing. Hal ini penting agar untuk menghindar dari kemungkinan ikut tertular.

"Buat yang muda insya Allah masih lebih aman buat yang tua jangan keluar rumah kecuali dalam posisi sendirian jaga jarak yang jauh," katanya.


Jangan Anggap Remeh Covid-19

Ilustraasi foto Liputan 6

Hal yang paling penting, tegas dia, yakni jangan pernah menganggap remeh Covid-19. Misalnya berpikir bahwa daerah tropis tidak akan terjangkit Covid-19.

"Virus itu selalu beradaptasi dengan lingkungan dengan cepat dan kita jangan underestimate (meremehkan) seolah-olah ini akan tidak terlalu berbahaya di negara tropis kan banyak yang begitu ya kita harus mengasumsikan bahwa virus ini sangat berbahaya. Dan kemungkinan besar dia akan kembali," terang dia.

"Oleh karena itu kita harus istilah perang kita harus selalu siap waspada Jangan menganggap remeh. Jangan Anggap enteng suatu ketika ini akan menjadi endemik seperti halnya demam berdarah," imbuhnya.

 


Ramuan Herbal

Salah satu upaya menjaga daya tahan tubuh, kata dia, bisa ditempuh dengan mengonsumsi ramuan herbal, semisal jamu. Sebab, jamu dapat membantu menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh.

"Ya kita punya buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C jambu itu banyak sekali dan itu juga membantu petani kita jadi bagus sekali kearifan lokal kita mengambil hikmahnya saja makan buah-buahan lokal jamu dan sebagainya. Insya Allah membuat daya tahan tapi tidak mengobati. Belum ada bukti untuk mengobati. Jadi jangan salah itu," tandasnya.

Disadur dari Merdeka.com (Wilfridus Setu Embu)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya