Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan ketersediaan stok beras sampai dengan menjelang Lebaran masih tercukupi. Hal itu dia sampaikan usai melangsungkan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dalam video conference.
"Untuk beras dalam 3 bulan ke depan sedang panen raya harapannya stok beras jelang Lebaran tercukupi," kata Airlangga, Selasa (21/4).
Advertisement
Selain beras, beberapa komoditas pangan lainnya seperti jagung, bawang merah, bawang putih, cabai dan lainnya juga masih mencukupi. Apalagi pemerintah sudah membuka keran impor untuk beberapa komoditas seperti gula, sehingga secara keseluruhan masih aman.
Menko Airlangga mengatakan dari segi harga juga pemerintah memastikan masih tergolong aman dan belum lihat adanya perubahan. Misalnya untuk beras medium masih dipatok Rp 12.000 per liter, gula pasir Rp18.400 per kg, dan di ritel modern sekitar Rp12.500.
Di samping itu, harga daging sapi juga masih tergolong normal yakni Rp 117.000 per kg. Kemudian untuk cabai rawit dan bawang merah terpantau sebesar Rp43.000 per kg.
Selanjutnya, minyak goreng curah Rp12.450 per liter, minyak kemasan Rp14.000, perliter dan daging ayam Rp28.000 per potong.
"Secara keseluruhan bahan makanan relatif tersedia dan Presiden minta agar cadangan beras pemerintah diamankan," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Harga Beras hingga Ikan Naik Jelang Ramadan
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, menjelang puasa beberapa komoditas terpantau masih tinggi. Selain itu, adanya juga komoditas pangan yang mengalami kenaikan seperti beras dan ikan.
“Yang naik itu hanya minyak goreng dan bawang merah, sisanya masih stabil tinggi. Stabil tinggi itu sepertinya tidak bisa pada posisi normal, katakanlah bawang putih yang harusnya Rp 30.000-33.000 sekarang masih Rp 40.000-42.000, cabai rawit merah masih stabil tinggi, gula pasir juga masih Rp 18.000 stabil tinggi, ini yang awalnya gula hanya Rp 13.000 bahkan Rp 12.000,” kata Abdullah kepada Liputan6.com, Selasa (21/4/2020).
Menurut Dia walaupun harga berupaya untuk diturunkan masih jauh dari normal. Kendati begitu tinggal beberapa hari menuju Ramadan.
“Saran saya pemerintah harus memastikan untuk stok jangan sampai kurang di pasar, kalau sampai kurang besok begitu demand-nya tinggi harganya akan naik terus, ini yang berbahaya diawal Ramadan sebenarnya, tapi untuk sekarang stoknya aman,” ujarnya.
Selain itu, beberapa komoditas jenis beras juga naik, tapi menurut Abdullah tidak terlalu mengkhawatirkan kenaikannya, karena naiknya sangat kecil sekali.
Advertisement
Waspadai Lonjakan Harga
Namun, harus tetap mewaspadai beberapa komoditas lain, seperti minyak goreng harga standarnya Rp 12.400, sekarang menjadi Rp 13.000. Begitupun dengan Bawang merah, ia menyebut juga terpantau cukup tinggi dikisaran Rp 53.000 per kilo.
Bahkan semua jenis ikan naik walaupun naiknya kecil tapi hampir semuanya naik.
“Cabe rawit merah masih dikisaran Rp 49.000, ayam masih di kisaran Rp 36.000 per ekor di Jakarta, telur masih di Rp 25.500, hampir semuanya belum pada posisi normal, tetapi saya anggap upaya untuk menggenjot pangan itu cukup, tinggal melihat ritme 5 tahun terakhir. Biasanya 3 hari menjelang Ramadan mulai ada kenaikan demand,” ujarnya.
Maka dari itu, Dia menyampaikan suplai harus aman, agar bisa seimbang dengan demand, jika tidak seimbang maka harga tentu akan tinggi.
“Tiga hari itu H-3, H-2 dan H-1 itu perlu dikawal agar tidak terlalu tinggi naiknya karena demand itu naiknya di H3, H-2, H-1,” tutupnya.