Gempa Bumi Pengaruhi Pesawat Sedang Terbang? Ini Penjelasannya

Pertanyaan yang kerap muncul dalam benak kita adalah apakah gempa bumi dapat mempengaruhi pesawat yang tengah terbang?

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Apr 2020, 19:40 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Jika gempa bumi terjadi di suatu kawasan, maka bangunan dan manusia yang tinggal di sana akan merasakan dampaknya.

Efeknya berbeda-beda. Tergantung dari besar kecilnya kekuatan lindu tersebut. Sebagian dari Anda tentu pernah bertanya-tanya, apa yang terjadi pada pesawat yang sedang terbang saat gempa bumi?

Hal ini tentu menjadikan Anda begitu penasaran. Bagi Anda yang ingin tahu, pengakuan seorang pilot bernama Ron Wagner ini patut diketahui.

Ia menceritakan kisahnya yang pernah dialami pada tahun 1978 saat menjalankan tugasnya, demikian dikutip dari laman Mentalfloss.com, Selasa (21/4/2020):

 

Saya menerbangkan pesawat jet VIP dari Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Washington, ke Pangkalan Angkatan Udara Blytheville, Arkansas untuk menjemput seseorang, mungkin anggota Kongres

Saat itu malam hari dan ada awan tebal yang mendung dengan di langit pada ketinggian sekitar 3.000 kaki.

Kami mencoba berbicara dengan petugas kontrol yang ada di bandara. Ingin menyampaikan ada awan hitam di hadapan dan kami tak bisa melihat apa pun kecuali hitam. Rasanya, dinding kaca pesawat kami benar-benar seperti di cat warna hitam.

Setelah mendapat izin untuk mengubah sedikit jalur, maka kami bisa melihat pemandangan dari dalam pesawat.

Kami melaporkan bahwa kami sudah bisa melihat bandara. Saat hendak membelokan pesawat, tiba-tiba pandangan kembali menjadi gelap.

Kami berpikir jika kami kembali masuk dalam gumpalan awan hitam itu. Saat mencoba berkomunikasi dengan petugas di daratan, kami kehilangan visual.

Tak ada jawaban.

Kami kemudian memeriksa posisi pesawat pada instrumen navigasi, tetapi mendapat sinyal merah, yang berarti sinyal ground telah hilang.

Kami menelepon lagi. Tak ada jawaban.

Kami kemudian melihat transponder tidak berkedip yang berarti tidak tercatat oleh radar. Kami menelepon lagi. Tak ada jawaban.

Kami mulai memikirkan tentang option lain dan beralih kembali ke frekuensi perjalanan terakhir kami, tetapi pertama-tama kami menelepon lagi. Masih tidak ada jawaban.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut:


Kelanjutan Nasib Pesawat

Ilustrasi naik pesawat. (Foto: pexels.com)

Tepat ketika saya hendak mengubah frekuensi, seorang pengontrol yang ada di darat sangat tergesa-gesa memanggil kami.

Mereka baru saja mengalami gempa besar, yang merobohkan semua ruang kontrol. Butuh beberapa menit untuk menjalankan cadangan darurat mereka, tetapi sekarang radionya berfungsi.

Dia meminta kami untuk mengorbit sendiri, sementara semuanya beres dan berjalan kembali. Itu adalah bagian yang menakutkan karena kami tidak melihat apa pun selain hitam.

Kami hanya bisa berharap tidak ada antena tinggi di luar sana yang tidak menyala karena pemadaman listrik.

Kami memanggilnya dan dia memverifikasi belum tersambung kembali dengan radar, tetapi dia tahu daerah itu dengan baik dan kami berada di tempat yang jelas pada ketinggian kami. Kami terus mengorbit, tidak melihat apa pun di seluruh dunia kecuali sinar merah dari instrumen penerbangan kami.

Akhirnya lampu landasan kembali menyala. Pengendali kemudian memberi tahu kami untuk terus mengorbit sementara mereka mengirim beberapa truk ke landasan untuk memeriksa keretakan.

Beberapa menit kemudian kami diberitahu bahwa landasan pacu baik-baik saja, jadi kami akhirnya masuk secara visual dan mendarat.

 

Jadi, gempa bumi benar-benar dapat memengaruhi pilot dan pesawat yang membawa penumpang. Tapi bukan guncangan seperti yang dirasakan di darat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya