Selain Tarawih, Arab Saudi Juga Tangguhkan Itikaf di Masjidil Haram Selama Ramadan

Arab Saudi memperpanjang penangguhan sholat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadan 2020 untuk membendung Virus Corona COVID-19.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 21 Apr 2020, 18:05 WIB
Suasana Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, Kamis (5/3/2020). Penutupan area Masjidil Haram ini dilakukan setelah pemerintah Arab Saudi menyetop sementara ibadah umrah menanggapi wabah virus corona (COVID-19). (ABDEL GHANI BASHIR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Arab Saudi memperpanjang penangguhan sholat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadan 2020 untuk membendung penyebaran Virus Corona COVID-19. Selain itu, itikaf atau berdiam diri di dua masjid paling suci dalam Islam itu juga ditangguhkan.

Menurut Presidensi Dua Masjid Suci itu, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tetap akan menggelar sholat lima waktu dan tarawih selama Ramadan tetapi tanpa jamaah umum sebagai tindakan pencegahan penyebaran Virus Corona jenis baru dan untuk meningkatkan operasi penyemprotan disinfektan.

Sementara itu, media kerajaan tersebut, Saudi Gazette dalam cuitannya menyebutkan bahwa Pemerintah Arab Saudi menangguhkan kegiatan itikaf atau berdiam untuk beribadah dalam masjid selama Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai upaya pengendalian Virus Corona jenis baru.

Arab Saudi mencatat total 9.362 kasus Virus Corona COVID-19 pada Minggu termasuk 1.088 kasus tambahan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


180.000 Orang Telah Dites

Pemandangan Masjidil Haram dengan Menara Abraj Al-Bait, Makkah, Arab Saudi, Senin (12/8/2019). Abraj Al-Bait merupakan menara jam tertinggi di dunia dengan dihiasi dua juta lampu LED dan dipasangi jutaan kaca mozaik serta menelan biaya Rp 10,6 triliun. (FETHI BELAID/AFP)

Sekitar 82 persen dari kasus baru bukanlah warga Arab Saudi, menurut Kantor Berita Saudi, mengutip juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abdulaali.

Ia menyebutkan 93 pasien kini dalam kondisi kritis dan 1.398 pasien lainnya dinyatakan sembuh dari penyakit pernapasan tersebut.

Menurutnya, tes laboratorium COVID-19 telah dilakukan terhadap lebih dari 180.000 orang di kerajaan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya