Menperin: Ekonomi Indonesia Paling Cepat Pulih Ketimbang Negara Lain

Indonesia bisa bangkit lebih cepat sektor ekonominya dibandingkan negara lain, termasuk China.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Apr 2020, 16:30 WIB
Menperin Agus Gumiwang. Dok: Kementerian Perindustrian

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan bahwa Indonesia bisa bangkit lebih cepat sektor ekonominya dibandingkan negara lain, menyusul China.

Ia menjelaskan sebelum wabah covid-19 menyerang dunia termasuk Indonesia, bisa dilihat dan dirasakan bahwa sektor manufaktur sedang  menggeliat dan bergairah. Hal itu dilihat dari data Purchasing Managers Index (PMI), Indonesia pada bulan Februari PMI nya mencapai 51,9 yang merupakan angka tertinggi sejak tahun 2005.

Pada Februari China terserang wabah covid-19 dan sektor manufakturnya turun ke 40,3. Begitupun dengan negara Jepang, Korea Selatan, India, Eropa, dan Amerika Serikat juga terserang sehingga turun.

“Negara-negara di dunia sudah terserang, ada turunan yang sangat drastis bagi Indonesia PMI kita Maret jadi 45,3. China sudah mulai reborn ekonominya, lebih cepat dari ekspektasi semua orang,” kata Agus dalam acara Ngopi Digital Bareng, Selasa (21/4/2020).

Dirinya mengatakan sudah melakukan pertemuan virtual dengan asosiasi-asosiasi, sebelum ada pandemic covid-19, bahwa industrinya banyak mendatangkan bahan baku dari China. Memang ada beberapa industri yang bahan baku dari China sudah dapat di dapatkan.

“Maka saya bilang jauh lebih cepat pemulihan ekonominya. Tidak ada negara yang tidak menurun. Memang tidak ada kondisiyang tidak bisa kita hindari. Yang terpenting bagaimana kita sebagai bangsa bisa menjadi bangsa yang ketika nanti pandemic covid-19 selesai dari bumi pertiwi, Indonesia ekonomi paling cepat, paling tidak jauh lebih cepat dari negara lain,” ujarnya.


Target Masuk 10 Besar

Pemandangan deretan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (29/9). Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen tetap realistis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lanjut Menteri Agus, ia melihat bahwa Indonesia mentargetkan pada 2030 masuk 10 besar ekonomi dunia. Apabila Indonesia bisa melakukan mitigasi penanganan covid-19 dengan tepat, maka target tersebut bisa tercapai.

Jika dilihat dari data IMF yang merilis pada 2021 bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia  semua tergantung dari apa yang dilakukan sekarang. Jadi sebetulnya dalam masalah besar ini bisa menanganinya secara tepat bisa menjadi peluang bagi Indonesia, bisa menjadi 10 besar ekonomi di dunia sebelum 2030.

Oleh sebab itu, menurut pandangannya memang tidak ada jalan lain bahwa kegiatan ekonomi itu harus tetap bergerak, meskipun tertatih-tatih tapi pemerintah dalam hal ini sudah banyak melakukan kebijakan stimulus untuk mempermuda ekonomi.

Maka menurut Dia pemerintah perlu memberikan pendampingan terhadap industri lain termasuk industri manufaktur, karena sektor manufaktur merupakan kontributor terbesar bagi ekonomi sekitar 19 persen. Jika ekonomi nya ingin berjalan baik manufaturnya harus baik.   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya