Liputan6.com, Singapura - Kasus baru Virus Corona (COVID-19) di Singapura sedang melonjak hingga lebih dari seribu kasus per hari. Pada Senin 20 April kemarin, ada 1.426 kasus positif baru di Singapura yang mayoritas berasal dari pekerja asing.
Ini terjadi karena penularan terjadi di dormitory (asrama) tempat para pekerja asing tinggal. Penularan pun tak terelakan terjadi di beberapa lokasi, seperti di Jurong dan Sungei Kadut.
Baca Juga
Advertisement
Banyak kasus terdeteksi yang pasiennya hanya merasakan gejala ringan. Meski demikian, pemerintah Singapura tidak ingin kendor dan tim kesehatan tetap melaksanakan tes Corona massal.
Lantas bagaimana nasib Tenaga Kerja Indonesia di Singapura? Berdasarkan informasi Duta Besar Republik Indonesia di Singapura, Ngurah Swajaya, tidak ada laporan WNI dari klaster asrama.
"Tidak ada pekerja Indonesia di dormitory," ujar Dubes Ngurah kepada Liputan6.com, Selasa (21/4/2020).
Dubes Ngurah menjelaskan bahwa kebanyakan pekerja di dormitory berasal dari Asia Selatan.
"Untuk dormitory cluster, semuanya adalah pekerja konstruksi yg berasal dari India, Bangladesh dan negara Asia Selatan lainnya. Tidak ada laporan pekerja asal Indonesia di dormitory," jelas Dubes Ngurah beberapa waktu lalu.
Per Senin kemarin, ada 47 WNI yang telah dikonfirmasi kena Virus Corona di Singapura. Sebanyak 20 pasien sembuh, 2 meninggal dunia, dan 25 orang masih menjalani perawatan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus di Singapura Melonjak
Senin 20 April kemarin, kasus baru Virus Corona (COVID-19) di Singapura melonjak hingga 1.426 orang. Mayoritas adalah pekerja asing yang tinggal di apartemen asrama.
Dilaporkan The Straits Times, dari total 1.426 kasus baru, sebanyak 1.369 pasien adalah pekerja asing. Kasus terdeteksi setelah ada tes besar-besaran.
Laporan Kementerian Kesehatan Singapura menemukan ada tiga klaster baru Virus Corona. Yang pertama terkait apartemen Jurong, kemudian asrama Woodlands Lodge II, dan yang ketiga 8 Sungei Kadut Loop yang merupakan alamat perusahaan konstruksi.
Kemenkes berkata para pekerja itu tetap berada di asrama masing-masing. Kebanyakan dari mereka tidak menunjukan gejala sakit Virus Corona.
"Ini bukanlah infeksi baru sebagaimana pekerja tetap berada di ruangan mereka dan kebanyakan tidak melaporkan sakit. Tetapi ketika tim mengetes mereka, banyak yang hasilnya positif," jelas Kemenkes.
Mayoritas kasus pekerja asing mengidap penyakit ringan dan dimonitar di fasilitas isolasi masyarakat atau general wards. Tak ada yang dirawat di ICU.
Terkait kasus penularan lokal,ada 18 kasus. Ada lagi 32 pasien pemegang work permit yang tidak tetap di asrama mereka. Tak ada kasus Virus Corona impor pada Senin.
Klaster terbesar Singapura adalah S11 Dormitory@Punggol dengan 1.977 kasus. Total kasus di Singapura mencapai 8.014.
Advertisement